Natal dan Tahun Baru di Inggris akan semakin terasa berbeda. Saat sedang berjibaku menghadapi virus Corona dan sekarang harus bertahan lagi dari virus baru.
Inggris kembali lockdown setelah ditemukannya virus baru yang diklaim penyeberannya lebih cepat dari Corona. Sudah lebih 1.000 orang terinfeksi dan Inggris menutup bordernya.
Dirangkum detikcom, telah lebih dari 40 negara menolak alias melarang siapapun yang datang dari Inggris untuk masuk ke negaranya. Negara-negara tetangga Inggris pun juga melakukan hal yang sama. Negara-negara-negara yang was-was terhadap mutasi virus baru ini menyerukan larangan terbang dari dan ke Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebut saja Prancis yang memberlakukan larangan penumpang dan barang dari Inggris, menyebabkan gangguan di pelabuhan utama Dover di Inggris selatan. Jerman, Italia, Belgia, Republik Irlandia, Turki dan Kanada termasuk negara-negara yang melarang penerbangan dari Inggris.
Negara-negara di Asia, seperti dari India dan Iran, serta Kanada telah melarang kedatangan dari Inggris. AS belum memberlakukan larangan penerbangan, tetapi dua maskapai penerbangan British Airways dan Delta hanya akan mengizinkan penumpang yang dinyatakan negatif virus Corona untuk terbang ke bandara John F Kennedy di New York. Arab Saudi, Kuwait dan Oman telah menutup perbatasan mereka sepenuhnya untuk penumpang internasional.
Selain Denmark, varian virus baru juga telah terdeteksi di Australia, Italia, dan Belanda. Sejumlah kasus yang ditemukan di Denmark mendorong Swedia melarang kedatangan dari negara tetangganya tersebut.
Kebijakan baru pun dilakukan Inggris dengan menerapkan karantina wilayah dengan ketat. Terhitung mulai hari Minggu (20/12), London dan kawasan Inggris tenggara masuk dalam kategori 4 (tier 4), kategori pembatasan yang tertinggi, hingga tanggal 30 Desember.
Kebijakan baru ini berdampak pada sekitar 17,7 juta orang yang tinggal di kawasan London dan Inggris tenggara. Dengan pembatasan ini, warga tak dibolehkan melakukan perjalanan memasuki wilayah tier 4, kecuali untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat sangat khusus.
Tadinya pemerintah memberikan kelonggaran selama lima hari untuk memberi kesempatan kepada warga untuk merayakan Natal. Namun sepertinya perayaan Natal tahun ini semakin membuat warga Inggris was-was.
Kenapa tidak, kebijakan baru ini memperketat dimana warga tak akan bisa berinteraksi secara fisik dengan tetangga lain. Semua toko yang tidak menyediakan bahan makanan atau layanan penting tidak boleh buka. Perjalanan tentu saja dibatasi.
Sejumlah maskapai yang terbang dari dan ke Inggris pun juga mengambil kebijakan terhadap larangan bepergian di Inggris. Seperti British Airways yang akan akan menghubungi pelanggan yang penerbangannya dibatalkan untuk menawarkan pengembalian uang, serta mendorong pelanggan yang ingin mengubah pemesanan mereka untuk melakukannya melalui ba.com.
Juga ada Wizz Air yang telah menangguhkan penerbangan dari Inggris ke Italia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Lituania dan Austria pada 21 dan 22 Desember. Maskapai akan terus mengoperasikan penerbangan dari Inggris ke negara-negara yang belum memberlakukan larangan kedatangan penerbangan Inggris.
Semoga semua ini segera mereda.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan