Garuda Indonesia menyatakan kesiapannya untuk membawa vaksin Corona ke Tanah Air. Maskapai ini keberatan bila ada maskapai lain yang ditunjuk dalam pelaksanaannya nanti.
Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengungkapkan hal tersebut di sela inspeksi puncak jumlah penumpang di kala libur Natal dan tahun baru 2021 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
"Kita siap ke mana pun kapan pun untuk mendistribusikan ini. Nampaknya memang masih di finalisasi untuk berita mekanismenya tapi kita sudah siap sih," jelas dia, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya komunikasi terus sama dirut Biofarma, sama Kementrian BUMN, mengingatkan Garuda siap," tegas dia.
Irfan berkata bahwa maskapai utama kebanggaan Indonesia itu akan kecewa bila ada maskapai lain yang membawa vaksin Corona. Alasannya yakni vaksin itu buat orang Indonesia kenapa harus diangkut maskapai lain.
"Bahwa kita sampaikan juga kalau ada vaksin dari luar kami sangat keberatan kalau pakai maskapai lain. Orang vaksin buat orang Indonesia kan?" tanya dia.
Lebih lanjut, Irfan mengungkapkan bahwa vaksin yang sebelumnya dibawa Garuda Indonesia langsung dibawa ke Bandung. Obat yang ditunggu-tunggu ini tidak diinapkan di bandara atau tempat lainnya.
Dalam artikel sebelumnya, pesawat Garuda Indonesia telah mengangkut 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac. Pesawat itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta.
Jangan anggap remeh proses pengangkutan vaksin Corona ini, karena tergolong kompleks. Asosiasi Transportasi Maskapai Internasional (IATA) untuk Vaksin dan Logistik serta Distribusi Farmasi menyatakan pengiriman vaksin bakal menjadi operasi terbesar dan paling kompleks dalam memerangi pandemi COVID-19 yang pernah dilakukan anggotanya.
Bayangkan ada berapa orang di dunia yang harus divaksinasi. Dosisnya bisa mencapai miliaran kan?
Karena itu IATA sudah merilis panduan mengenai transportasi vaksin yang dikembangkan dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, Federasi Asosiasi Pengangkut Barang Internasional, Federasi Produsen dan Asosiasi Farmasi Internasional, Organisasi Kesehatan Pan Amerika, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris, Bank Dunia, Organisasi Kepabeanan Dunia. dan Organisasi Perdagangan Dunia.
Panduan tersebut mencakup gudang standar internasional dan pedoman yang terkait dengan pengangkutan vaksin dan akan diperbarui secara berkala saat informasi tersedia lebih jelas untuk industri penerbangan. Selain itu, IATA telah membentuk forum berbagi informasi bersama bagi para pemangku kepentingan.
"Mengirimkan miliaran dosis vaksin yang harus diangkut dan disimpan dalam keadaan beku ke seluruh dunia secara efisien akan melibatkan tantangan logistik yang sangat kompleks di seluruh rantai pasokan," kata Direktur Jenderal dan CEO IATA, Alexandre de Juniac.
"Sementara tantangan langsungnya adalah penerapan langkah-langkah pengujian COVID-19 untuk membuka kembali perbatasan tanpa karantina, kita harus bersiap ketika vaksin sudah siap. Materi panduan ini adalah bagian penting dari persiapan tersebut," imbuh dia.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit