Pelabuhan Jepara mencatat ada ratusan penumpang yang menuju objek wisata Karimunjawa saat libur Natal. Bahkan pihak pelabuhan menambah trayek.
Penambahan kapal penyeberangan dari Jepara-Karimunjawa dilakukan pada Jumat (25/12) dan Minggu (27/12).
"Untuk pada hari Jumat kemarin ada 494 penumpang yang menuju ke Karimunjawa. Yakni penyeberangan pertama ada 246 penumpang pada pukul 07.00 WIB dan 248 penumpang pada pukul 248 penumpang," kata Kasi Kepelabuhan pada Dishub Jepara, Supomo saat dihubungi detikTravel, Sabtu (26/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supomo mengatakan pada hari Sabtu (27/12) ini tidak ada jadwal penambahan trayek menuju ke Karimunjawa. Jadwal penyeberangan pada hari ini pukul 07.00 WIB.
Pada hari penyeberangan tersebut, pihak pelabuhan mencatat ada sebanyak 115 penumpang. Jumlah penumpang pun dibatasi hanya 50 persen saja.
"Hari ini, kapal Siginjai berangkat dari Pelabuhan Jepara ke Karimunjawa pukul 07.00 WIB dengan penumpang ada sebanyak 115 penumpang, ada kendaraan kecil tujuh dan tronton ada dua unit," kata Supomo.
Terkait dengan penambahan trayek penyeberangan dilakukan pada Jumat (25/12) dan Minggu (27/12) besok. Minggu besok ada penambahan trayek penyeberangan ke Karimunjawa. Yakni penyeberangan dimulai pukul 07.00 WIB dari Karimunjawa. Berikutnya dari Jepara ke Karimunjawa pukul 10.00 WIB dan dari Karimunjawa ke Jepara pukul 13.00 WIB.
"Sedangkan untuk jadwal penyeberangan seperti biasa, Senin (28/12) besok pukul 07.00 WIB, dan Rabu (30/12) pukul 07.00 WIB itu dari Jepara menuju Karimunjawa. Sedangkan dari Karimunjawa menuju Jepara jadwalnya hari Minggu (27/12) pukul 07.00 WIB, hari Selasa (29/12) pukul 07.00 WIB, dan hari Kamis (31/12) pukul 07.00 WIB. Ini jadwal rutin kecuali ada tambahan khusus," papar dia.
Supomo mengatakan, ada ketentuan sendiri bagi pengunjung luar daerah saat menuju ke Karimunjawa. Penerapan protokol kesehatan pun dilakukan secara ketat.
Salah satunya, traveler wajib membawa rapid tes antigen sehat dari virus Corona. Apabila penumpang reaktif tidak diperbolehkan melakukan perjalanan menuju Karimunjawa.
"Ketentuan bagi pelaku perjalanan menuju Karimunjawa, penduduk Karimunjawa menunjukkan identitas KTP. Pemeriksaan rapid antigen bagi pelaku perjalanan KTP Karimunjawa bersifat fakultatif. Penduduk KTP Jepara wajib rapid test antigen gratis yang sudah disiapkan petugas di dermaga," kata dia.
"Sedangkan penduduk KTP Luar Jepara wajib rapid antigen berbayar yang sudah disiapkan di dermaga. Apabila sudah melakukan rapid antigen dari daerah asal tidak perlu lagi rapid antigen di dermaga. Apabila ditemukan hasil pemeriksaan rapid antigen menunjukkan reaktif atau positif maka pelaku perjalanan tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan ke Karimunjawa. Biaya rapid antigen Rp 250 ribu," jelas Supomo.
Sebelumnya, objek wisata Taman Nasional Karimunjawa menjadi satu - satu wisata di Jepara yang buka saat libur natal dan tahun baru. Sebelumnya Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara memutuskan untuk menutup semua objek wisata dikelola pemerintah daerah, desa, dan swasta. Penutupan dilakukan mulai 24 Desember sampai dengan 3 Januari 2020.
"Taman Nasional Karimunjawa tetap buka saat libur Nataru. Saya sudah berkoordinasi dengan Kadispar (Kepala Dinas Pariwisata Jepara) dan Taman Nasional Karimunjawa tidak termasuk dalam surat tersebut karena Taman Nasional Karimunjawa yang mengelola adalah pemerintah pusat," kata Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa, Titi Sudaryanti saat dihubungi detikcom lewat pesan singkat, Kamis (24/12).
Meski demikian, dia menyayangkan adanya penambahan trayek saat libur natal dan tahun baru ini. Karena menurutnya jumlah wisatawan di Karimunjawa setiap pekannya dibatasi tidak kurang 300 orang.
"Saya hanya menyayangkan penambahan trayek kapal yang dapat menimbulkan peningkatan wisatawan ke Taman Nasional Karimunjawa, padahal ada batas kuota kunjungan ke sana sebanyak 300 orang per Minggunya," tandas Titi.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan