Okupansi hotel di Kabupaten Kuningan pada momen libur Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pandemi COVID-19 yang belum berakhir jadi penyebab menurunnya okupansi tersebut.
Isan Darmawan pengurus PHRI Kabupaten Kuningan mengatakan okupansi hotel di Kuningan pada libur Nataru tahun 2020 ini mengalami penurunan sekitar 12 persen dibanding tahun 2019.
"Okupansi liburan natal dan tahun baru di Kuningan di tahun 2020 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini city okupansi hotel di kuningan 55% sedangkan tahun sebelumnya 67%," ucap Isan kepada detikcom Kamis (31/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya pandemi COVID-19 jadi penyebab utama menurunnya okupasi tersebut. Padahal kata dia momen libur Nataru jadi hajat besar para pengusaha hotel.
Isan yang juga GM Grand Cordela Kuningan ini menyebut beberapa hotel di Kuningan telah lulus dan tersertifikasi CHSE (Cleanlines, Healthy, Safety, Environment) dari Kemenparekraf.
"Grand Cordela Kuningan dan beberapa hotel di Kuningan sudah lulus dan tersertifikasi CHSE dengan hasil sangat memuaskan melalui serangkaian audit, itu menjadi kekuatan kita bahwa hotel di Kuningan aman untuk staycation ditengah situasi sekarang," ungkapnya.
Ia juga mengatakan hotel-hotel di Kuningan tidak mewajibkan tamu membawa surat hasil rapid antigen. Namun hal itu menurutnya belum bisa mendongkrak okupansi di momen libur Nataru ini.
Terkait larangan perayaan malam tahun baru, Isan memastikan hotel di Kuningan akan mengikuti kebijakan tersebut dengan tidak mengadakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
"Kalau malam tahun baru biasanya ada acara barbeque, live music, kembang api yang kita jual secara paket include penginapan, tapi sekarang tidak ada sama sekali kita ikuti kebijakan pemerintah," pungkasnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum