Wisatawan Luar Kuningan Bisa Dapatkan Rapid Test Antigen Gratis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisatawan Luar Kuningan Bisa Dapatkan Rapid Test Antigen Gratis

Bima Bagaskara - detikTravel
Selasa, 19 Jan 2021 16:41 WIB
Dinas Kesehatan dan Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kota Bandung, menggelar rapid tes antigen secara random di sejumlah hotel yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti di salah satu hotel yang ada di Jalan Sumatera Kota Bandung, sejumlah wisatawan yang check in di hotel tersebut diwajibkan untuk mengikuti rapid tes antigen.
Foto: Ilustrasi rapid test antigen (Wisma Putra/detikcom)
Kuningan -

Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan akan menyediakan tes rapid antigen gratis bagi wisatawan asal luar Kabupaten Kuningan.

Hal itu dilakukan menyusul aturan yang mengharuskan pengunjung objek wisata yang bukan berasal dari Kabupaten Kuningan untuk wajib membawa surat hasil rapid antigen.

Kepala Disporapar Kabupaten Kuningan Toto Toharudin mengatakan layanan tes rapid antigen gratis mulai disediakan pada Rabu (20/1/2021) besok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaksanaan rapid antigen akan dimulai besok dan itu pun sifatnya edukatif. Jadi petugas menawarkan ke pengunjung dari luar kota yang mau di rapid antigen," kata Toto kepada detikcom Selasa (19/1/2021).

ADVERTISEMENT

Menurutnya ada 10 objek wisata yang akan memberikan layanan rapid antigen gratis. 10 titik itu diantaranya Objek Wisata Cibulan, J&J, Zam-zam Pool, Waduk Darma dan kawasan wisata Palutungan.

"Besok tenaga medis dari Dinkes akan ditempatkan di 10 titik wisata yang ada potensi kehadiran pengunjung dari luar Kuningan yaitu Cibulan, Zam-Zam, J&J, Woodland, Cicerem, kawasan Palutungan dan Waduk Darma. Kita gratiskan semua untuk pengunjung," ungkapnya.

Untuk kuotanya kata Toto, dalam sehari pihaknya menyediakan 200 rapid antigen gratis. Kuota itu dibagi rata untuk 10 titik objek wisata.

Toto juga mengatakan pihaknya tidak akan memaksa jika ada pengunjung yang menolak untuk menjalani rapid antigen. Menurutnya petugas di lapangan sudah menjalani pelatihan untuk memberikan edukasi kepada pengunjung.

"Nanti kita akan edukasi dan kita sudah beri pelatihan juga ke pengelola teknisnya karena ini kebutuhan kalau rapid itu biar aman. Sementara untuk tempat yang tidak ada layanan ini kita persilahkan untuk daftar, tapi sementara yang ditunjuk itu 10 titik tadi," pungkasnya.




(elk/elk)

Hide Ads