Objek Wisata Dibuka, Wisatawan Luar Kuningan Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Objek Wisata Dibuka, Wisatawan Luar Kuningan Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen

Bima Bagaskara - detikTravel
Selasa, 19 Jan 2021 14:50 WIB
Objek Wisata Kembali Buka, Pengunjung Luar Kuningan Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen
Foto: (Bima Bagaskara/detikcom)
Jakarta -

Setelah sempat ditutup selama delapan hari, 174 objek wisata di Kabupaten Kuningan kembali dibuka pada Selasa (19/1/2021). Meski begitu, ada pembatasan khusus yang diberlakukan untuk pengunjung yang datang.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan, Toto Toharudin mengatakan pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Kuningan wajib membawa hasil tes rapid antigen.

"Hari ini sudah dibuka lagi tapi khusus untuk wisatawan lokal asal Kuningan. Untuk wisatawan luar Kuningan harus bawa hasil rapid antigen," kata Toto saat diwawancarai di Objek Wisata Zam-Zam Pool.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Objek Wisata Kembali Buka, Pengunjung Luar Kuningan Wajib Bawa Hasil Rapid AntigenObjek Wisata Kembali Buka, Pengunjung Luar Kuningan Wajib Bawa Hasil Rapid Antigen Foto: (Bima Bagaskara/detikcom)

Menurutnya aturan untuk membawa hasil rapid antigen bagi pengunjung asal luar Kabupaten Kuningan tersebut akan diberlakukan mulai hari ini hingga tanggal 25 Januari 2021 mendatang.

Toto juga mengatakan pihaknya tengah menghitung kerugian yang dialami oleh para pengelola objek wisata selama penutupan kemarin.

ADVERTISEMENT


Ia juga mengatakan dilakukannya penutupan objek wisata adalah untuk memberikan pesan kepada masyarakat akan penularan virus corona yang masih mengintai."Kita sedang hitung (kerugian), kalau mengacu pada libur natal tahun baru kemarin itu pengunjung ada 25 ribu orang. Kalau di rata-ratakan tiketnya itu Rp 10 ribu saja, tinggal dikalikan," ucapnya.

Padahal kata Toto, dirinya pun tidak ingin menutup objek wisata di Kabupaten Kuningan mengingat ada ribuan orang yang menggantungkan hidupnya dari sektor wisata.

"Jujur kita juga sebenarnya tidak tega jika harus menutup objek wisata, ada ribuan orang yang bekerja di sektor wisata ketika ditutup makannya dari mana. Itu yang jadi pikiran," ungkapnya.

"Tapi ketika kasus terus naik kita ingin memberikan pesan bahwa virus ini masih ada, karena banyak yang beranggapan bahwa kondisi sekarang itu sudah aman," pungkas Toto.




(elk/elk)

Hide Ads