Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Rabu, 20 Jan 2021 14:39 WIB

TRAVEL NEWS

Cerita Pemandu Wisata Tentang Kelakuan Buruk Turis Israel di Dubai

Israeli tourists leave a flydubai plane which departed from Ben-Gurion International Airport in Tel Aviv and landed in Dubai, United Arab Emirates, Sunday, Nov. 8, 2020. The first flight carrying Israeli tourists to the UAE landed Sunday in the city-state of Dubai, the latest sign of the normalization deal reached between the two nations. (AP Photo/Malak Harb)
Ilustrasi turis Israel (AP Photo/Malak Harb)
Dubai -

Dubai saat ini menjelma sebagai destinasi favorit turis Israel. Tapi menurut cerita pemandu wisata, kelakuan turis Israel yang liburan ke Dubai sungguh buruk.

Sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), tak kurang 66 ribu turis Israel terbang liburan ke Dubai. Namun menurut banyak laporan, kelakuan turis Israel sangat buruk sehingga mencoreng nama Israel di mata internasional.

Beberapa contoh kasus kelakuan buruk turis Israel ini antara lain: mencuri barang-barang dari kamar hotel, dari handuk sampai lampu hias. Ada juga turis yang kedapatan memasak menggunakan kompor di kamar hotel mereka.

Beberapa turis Israel yang lain gemar berpesta, main cewek, sampai mabuk dan merusak mobil mewah yang ada di pesta. Sampai ada juga turis yang menghabiskan minuman keras di mini bar, lalu mengganti isinya dengan air supaya tidak disuruh membayar.

Tentu saja deretan kelakuan buruk itu membuat buruk nama turis Israel di kalangan pelaku industri pariwisata, terutama di Dubai.

Amalia Lazarov, pemilik perusahaan travel bernama Trevelicious mengatakan semula dia senang dengan kedatangan turis Israel, namun sekarang, hal itu bisa berakhir buruk di masa depan.

"Saya sudah bekerja di UEA dan di negara Arab lainnya selama 12 tahun terakhir. Saya senang akhirnya orang Israel disambut di sini setelah bertahun-tahun bermimpi. Tapi sekarang hal itu berbalik karena kelakuan buruk itu. Ini bisa berakhir buruk jika kelakuan tersebut berlanjut," kata Amalia dikutip dari Ynetnews Israel, Rabu (20/1/2021).

"Fakta bahwa kamu bisa berbicara sepatah dua patah kata dalam bahasa Arab tidak akan membuat pegawai hotel sebagai temanmu. Itu sungguh tidak sopan untuk berperilaku seperti itu," imbuhnya.

Amalia sampai menyarankan agar sebelum pergi liburan ke Dubai, turis Israel diberi pelatihan khusus. "Turis Israel seharusnya menjalani pelatihan sebelum berkunjung ke negara Arab, setelah membayar USD 95 (sekitar Rp 1,3 jutaan) untuk visa masuk tidak cukup bagi mereka," ketus Amalia.

Selanjutnya ---->> Cerita Pemandu Wisata Soal Turis Israel di Dubai

Selanjutnya
Halaman
1 2
BERITA TERKAIT
BACA JUGA