TRAVEL NEWS
Cerita Pemandu Wisata Tentang Kelakuan Buruk Turis Israel di Dubai

Dubai saat ini menjelma sebagai destinasi favorit turis Israel. Tapi menurut cerita pemandu wisata, kelakuan turis Israel yang liburan ke Dubai sungguh buruk.
Sejak dibukanya hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), tak kurang 66 ribu turis Israel terbang liburan ke Dubai. Namun menurut banyak laporan, kelakuan turis Israel sangat buruk sehingga mencoreng nama Israel di mata internasional.
Beberapa contoh kasus kelakuan buruk turis Israel ini antara lain: mencuri barang-barang dari kamar hotel, dari handuk sampai lampu hias. Ada juga turis yang kedapatan memasak menggunakan kompor di kamar hotel mereka.
Beberapa turis Israel yang lain gemar berpesta, main cewek, sampai mabuk dan merusak mobil mewah yang ada di pesta. Sampai ada juga turis yang menghabiskan minuman keras di mini bar, lalu mengganti isinya dengan air supaya tidak disuruh membayar.
Tentu saja deretan kelakuan buruk itu membuat buruk nama turis Israel di kalangan pelaku industri pariwisata, terutama di Dubai.
Baca juga: Warga Israel Kini Bisa Liburan di Dubai |
Amalia Lazarov, pemilik perusahaan travel bernama Trevelicious mengatakan semula dia senang dengan kedatangan turis Israel, namun sekarang, hal itu bisa berakhir buruk di masa depan.
"Saya sudah bekerja di UEA dan di negara Arab lainnya selama 12 tahun terakhir. Saya senang akhirnya orang Israel disambut di sini setelah bertahun-tahun bermimpi. Tapi sekarang hal itu berbalik karena kelakuan buruk itu. Ini bisa berakhir buruk jika kelakuan tersebut berlanjut," kata Amalia dikutip dari Ynetnews Israel, Rabu (20/1/2021).
"Fakta bahwa kamu bisa berbicara sepatah dua patah kata dalam bahasa Arab tidak akan membuat pegawai hotel sebagai temanmu. Itu sungguh tidak sopan untuk berperilaku seperti itu," imbuhnya.
Amalia sampai menyarankan agar sebelum pergi liburan ke Dubai, turis Israel diberi pelatihan khusus. "Turis Israel seharusnya menjalani pelatihan sebelum berkunjung ke negara Arab, setelah membayar USD 95 (sekitar Rp 1,3 jutaan) untuk visa masuk tidak cukup bagi mereka," ketus Amalia.
Selanjutnya ---->> Cerita Pemandu Wisata Soal Turis Israel di Dubai