Rapid Antibodi Tak Lagi Jadi Syarat Penerbangan, Bedanya dengan Antigen?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rapid Antibodi Tak Lagi Jadi Syarat Penerbangan, Bedanya dengan Antigen?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 22 Jan 2021 14:06 WIB
Seorang warga mengikuti rapid tes antigen di Tebet, Jakarta, Selasa (29/12/2020).
Foto: (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Traveler yang mau bepergian jarak jauh harus melalui rapid test antigen terlebih dahulu. Apa perbedaannya dengan rapid test antibodi?

Dikumpulkan detik Travel dari berbagai sumber, pemerintah sejak akhir tahun lalu menetapkan rapid test antigen sebagai syarat bepergian. Aturan itu berdampak pada rapid test antibodi yang tidak lagi berlaku untuk penerbangan dan perjalanan kereta api jarak jauh.

Selain itu, ada juga dua wilayah yang masih mewajibkan hasil PCR Swab, yaitu Denpasar Bali dan Bangka Belitung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, apa perbedaan rapid test antibodi dan antigen?

1. Rapid Test Antibodi

Rapid Test Antibodi bertujuan untuk mengidentifikasi kemunculan antibodi seseorang akibat infeksi virus Corona. Sampelnya melalui pengambilan darah.

ADVERTISEMENT

Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk antibodi pun berbeda beda. Karenanya rapid tes ini biasanya dilakukan pada orang yang pernah terinfeksi virus Corona.

Adanya antibodi akan menunjukkan riwayat paparan virus, bukan identifikasi aktif. Sehingga keakuratannya kurang jika untuk mendeteksi virus aktif, karena tes hanya mendeteksi respon imun melalui antibodi.

Akan tetapi untuk hasil pemeriksaan, rapid antibodi tergolong cepat, yaitu hanya sekitar 15 menit. Biayanya pun lebih murah dibandingkan tes lainnya, yakni sekitar Rp 150.000.

2. Rapid Test Antigen

Rapid test antigen bertujuan untuk mengidentifikasi infeksi aktif virus Corona pada tubuh manusia lewat deteksi protein. Sampelnya diambil melalui cairan hidung atau tenggorokan.

Jika rapid test antibodi hanya mendiagnosis seseorang yang sebelumnya terinfeksi virus Corona, antigen akan mengidentifikasi virus Corona yang masih aktif. Hasil pemeriksaan lebih lama dibandingkan dengan rapid test antigen, yaitu 20-30 menit. Harganya pun lebih mahal dari rapid test antibody, yaitu sekitar Rp. 250.000.

Tapi, keakuratannya memiliki sensitivitas tes 34-80 persen karena tes ini juga ada kemungkinan salah jika mendeteksi protein di bagian luar virus yang mirip dengan SARS-COV-2. Pengujian yang lebih memiliki keakuratan tinggi adalah tes PCR yang menguji materi genetik di bagian dalam virus Corona.

Tes PCR yang juga mengambil sampel dari cairan tenggorokan dan hidung keakuratannya bisa mencapai 95 persen akan tetapi prosesnya cukup lama dan membutuhkan laboratorium. Sehingga rapid test antigen lah yang lebih dipilih pemerintah sebagai syarat bepergian di masa pandemi.

Jadi, traveler sudah bisa membedakan rapid test antibody dan antigen, ya?




(iah/ddn)

Hide Ads