Di Sumatra Barat, Pariaman menjadi salah satu kota yang lekat budaya Minang. Traveler bisa melihat kesenian Minang di sana tiap akhir pekan.
Mengikuti jejak Bali, Pariaman juga ingin menarik wisatawan sekaligus mempromosikan kebudayaan yang dimilikinya. Dilansir detikTravel dari Antara, Sabtu (23/1/2021) kesenian budaya Minang itu dihadirkan tiap Sabtu sore secara cuma-cuma alias gratis.
"Kami memiliki program 'Pariaman Culture Every Week' yang dilaksanakan setiap Sabtu sore dan pelaksanaannya sepanjang tahun," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono di Pariaman, Kamis (21/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program tersebut telah diluncurkan di panggung pertunjukan seni di Pantai Kata pada Sabtu (23/1) sore, yang sekaligus meresmikan bangunan tersebut.
Ia menyampaikan, lokasi pelaksanaan program tersebut nantinya tidak saja di panggung itu. Namun, juga di objek wisata lainnya di Pariaman secara bergantian.
Ia menjelaskan program tersebut sebagai langkah untuk menambah daya tarik pariwisata di Pariaman sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu.
Konsep menampilkan kesenian tersebut, kata dia, yaitu wisatawan dapat menikmati keindahan matahari terbenam sambil menyaksikan kesenian Minang di Kota Pariaman.
"Seperti di Bali, kalau wisatawan datang ke Ubud setiap pukul 17.00 WIB itu ada penampilan tarik kecak, konsep yang sama kami lakukan di Pariaman," katanya.
Dipilihnya sore hari untuk menampilkan kesenian tersebut juga karena orang yang akan menampilkan kesenian budaya di Pariaman merupakan pelajar, sehingga pendidikan mereka tersebut tidak terganggu.
Meski tujuannya untuk meningkatkan jumlah kunjungan, pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat serta melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja.
"Suhu tubuh diperiksa, penarinya pakai pelindung wajah, pemain musik dan penontonnya harus pakai masker, kecuali yang pemain seruling karena tidak mungkin pakai masker," tutupnya.
Tentunya atraksi budaya ini tak boleh dilewatkan oleh traveler yang berkunjung ke Pariaman di Sumatra Barat, selain menjajal sate padangnya yang khas.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!