Industri pariwisata mulai berangsur membaik saat Adaptasi Kebaikan Baru (AKB) mulai dilaksanakan di beberapa daerah. Namun situasi ini belum berlangsung secara menyeluruh di Indonesia.
Salah satu inovasi yang bisa dimanfaatkan dalam pemulihan sektor pariwisata adalah melalui virtual tour. Selain berpotensi membuka peluang ekonomi bagi pemandu wisata, virtual tour juga bisa dilakukan untuk mempromosikan objek wisata daerah.
"Virtual tour dapat menjadi salah satu pendekatan yang baik khususnya di masa adaptasi kebiasaan baru agar daya tarik lokasi wisata di daerah semakin meningkat dan roda perekonomian daerah dapat kembali berjalan. Dan harapan setelah masa pandemi berakhir, wisatawan akan berbondong-bondong berkunjung ke daerah wisata tersebut yang sebelumnya mereka kenal melalui media daring," kata Sekretaris Jenderal United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) Bernadia Irawati Tjandradewi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC), yaitu asosiasi kota dan pemerintah daerah di kawasan Asia Pasifik turut mendukung pemerintah daerah yang ingin memulihkan industri pariwisata. Melalui LOCALISE SDGs yang merupakan kolaborasi antar UCLG ASPAC dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) dan dengan dukungan finansial oleh Uni Eropa, program ini melihat virtual tour sebagai salah satu upaya pemulihan pariwisata.
LOCALISE SDGs mendukung 5 pemerintah daerah terpilih di Indonesia dalam pemulihan sektor pariwisata, yaitu Sawahlunto, Padang, Gorontalo, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur. Atourin sebagai startup yang bergerak di bidang pariwisata mendukung empat di antaranya dengan melakukan pendampingan, pelatihan virtual tour dan digital marketing.
Materi virtual tour yang diberikan yaitu terkait bagaimana membuat paket virtual tur menggunakan Google Maps dan Google Tour Creator. Selain itu juga interpretasi saat memandu wisata virtual dan digital marketing yang bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Dalam hal ini, pelatihan telah dilakukan oleh Atourin yang diikuti oleh 100 peserta dengan 50 orang adalah pelaku wisata di Sulawesi Selatan dan Kota Gorontalo. Dari masing-masing l0 orang peserta dan dinas pariwisata di pemerintah daerah akan dibuatkan program virtual tur tentang Provinsi Sulawesi Selatan dan Gorontalo.
"Virtual Tour ini akan dilaksanakan secara gratis bagi publik sebagai sarana memperkenalkan pariwisata daerah. Kami berkomitmen untuk memberikan pengalaman wisata yang lain daripada yang lain sekaligus memfasilitasi pelaku wisata yang sudah mengikuti asistensi teknis dari program LOCALISE SDGs untuk ke depannya memiliki kapasitas beradaptasi dalam menyajikan wisata virtual yang aman di masa pandemi," kata CEO Atourin, Benarivo.
"Menurut kami, karena potensi besar yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Kota Gorontalo, meskipun dilakukan melalui perjalanan virtual, akan sangat menarik saat dikemas secara tematik. Promosi dan publikasi untuk acara virtual tour ini akan dimulai tanggal 25 Jan-21 s/d Feb 2021 kemudian wisatawan bisa mendaftar langsung secara online," ungkap Benarivo, CEO Atourin.
![]() |
Bernadia berharap, program ini bisa menjadi contoh untuk daerah lainnya dalam menghidupkan kembali industri pariwisata. Sehingga pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di daerah bisa terlaksana.
"Melalui LOCALISE SDGs, semoga pemberian asistensi teknis pemulihan pariwisata yang diberikan kepada 5 daerah terpilih, dengan Atourin sebagai konsultan untuk 4 daerah diantaranya, dapat menjadi contoh baik kepada pemerintah daerah lain dalam menghadapi stagnasi industri pariwisata. Kegiatan ini juga diharapkan dapat direplikasi di daerah lain dan dapat membentuk ekosistem yang jauh lebih besar, sehingga dapat berkontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di daerah," kata Bernadia.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol