TRAVEL NEWS
Eek Hewan Ini Berbentuk Kubus, Apa Sebabnya?

Para ilmuwan telah menemukan jawaban kenapa eek atau kotoran hewan ini berbentuk kubus. Hewan yang dimaksud adalah wombat.
Mengutip pemberitaan CNN, Rabu (3/2/2021), selama bertahun-tahun, para ilmuwan bertanya-tanya mengapa kotoran wombat berbentuk kubus. Sekarang, mereka mengatakan bahwa telah menemukan dasar misterinya.
Wombat berhidung tanpa bulu, atau wombat biasa, dapat ditemukan di hutan perbukitan di selatan dan tenggara Australia. Hewan ini juga ada di Tasmania.
Hewan berkantung berbulu ini terkenal karena menghasilkan kotoran berbentuk kubus yang khas. Menurut para peneliti dapat dirusak sendiri oleh mereka ketika berkomunikasi satu sama lain.
Sekarang, para ilmuwan di Universitas Tasmania telah menemukan penjelasan lebih banyak tentang fenomena aneh tersebut.
Menggunakan pengujian laboratorium dan model matematika, tim peneliti menemukan ada dua area kaku dan dua area fleksibel di sekitar lingkar usus wombat. Usus, dengan panjang 10 meter, sekitar 10 kali panjang tubuh wombat.
"Kemampuan untuk membentuk feses yang relatif seragam dan bersih ini unik di kerajaan hewan," kata Scott Carver, ahli ekologi satwa liar dari Universitas Tasmania, dalam sebuah pernyataan.
"Mereka menempatkan feses ini di titik-titik penting di daerah jelajah wombat, seperti di sekitar batu atau batang kayu, untuk berkomunikasi satu sama lain," urai dia.
"Penelitian kami menemukan bahwa kubus ini terbentuk dalam 17 persen terakhir usus besar," dia menambakan.
![]() |
Para peneliti mengatakan, kotoran wombat berbentuk kubus yang khas disebabkan oleh pengeringan feses di usus besar, dan kontraksi otot. Oleh karenanya terbentuklah ukuran dan sudut kotoran yang seragam.
"Wombat berhidung tanpa bulu terkenal karena menghasilkan kotoran berbentuk kubus yang khas. Kemampuan untuk membentuk kotoran yang relatif seragam adalah hal unik di dunia hewan," tambah Carver.
Pada manusia, makanan melewati usus dalam satu atau dua hari, tetapi proses pencernaan wombat bisa memakan waktu hingga empat kali lebih lama.
Sehingga hewan dapat mengekstrak semua kemungkinan kandungan nutrisi dari makanannya. Makhluk itu juga menghasilkan kotoran yang jauh lebih kering daripada kotoran manusia, karena mereka lebih baik dalam mengeluarkan air dari usus.
Carver mengatakan penemuan eek kubus ini dibuat di dalam tabung lunak yang mengungkapkan cara baru dalam pembuatannya. Implikasi proses ini ada pada pembuatan, patologi klinis dan kesehatan pencernaan.
Penelitian soal eek wombat ini diterbitkan dalam jurnal Soft Matter dan memperluas wawasan penelitian dari tim sebelumnya.
Simak Video "Duh! Populasi Satwa Liar di Dunia Turun 69%"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)