Akhirnya Ada Penerbangan Lagi ke Timbuktu Sejak 2012

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhirnya Ada Penerbangan Lagi ke Timbuktu Sejak 2012

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 03 Feb 2021 23:16 WIB
Bandara Timbuktu
Bandara Timbuktu (Getty Images/Africanway)
Timbuktu -

Satu penerbangan komersial mendarat di Timbuktu, Afrika Barat untuk kali pertama sejak jihadis merebut Mali pada 2012. Itu menandai sejarah baru untuk maskapai lokal.

Dikutip dari AFP, Rabu (3/2/2021), adalah maskapai Sky Mali yang menghidupkan penerbangan ke Timbuktu itu. Dalam penerbangan pertama pada Senin (1/2/2021), Sky Mali mengantar sejumlah petinggi negara, termasuk dua menteri.

Maskapai itu terbang sejauh 700 kilometer dari ibu kota Mali Bamako melewati tengah kota Mopti. Penerbangan berlangsung dalam tempo dua jam

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanan udara itu dinilai menjadi opsi yang bakal memudahkan traveler yang berniat terbang ke Timbuktu. Sebab, jalur darat rintangannya cukup banyak. Selain harus menyeberangi sungai Niger, juga ada potensi serangan dari begal dan jihadis.

Sky Mail merupakan maskapai milik perusahaan investasi Emirat Al Sayegh Group. Rencananya, Sky Mali melayani dua kali penerbangan Bamako-Timbuktu per pekan dengan singgah di Mopti.

ADVERTISEMENT

Ya, serangan jihadis dan pertempuran antar etnis telah mengguncang Mali utara selama bertahun-tahun. Bahkan, kini menyebar ke selatan ke ibu kota serta melintasi perbatasannya.

Kelompok yang terkait dengan Al-Qaeda menyerbu Timbuktu pada 2012, sebuah kota kuno yang dikenal dengan manuskrip Islam bersejarah yang berharga. Timbuktu, yang kerap muncul dalam komik Donal Bebek dengan sebutan ujung dunia itu, juga menjadi destinasi wisata eksotis bagi wisatawan dari seluruh dunia.

Salah satu tujuan wisata adalah makam 333 orang suci Muslim. Kawasan itu diyakini oleh penduduk setempat sebagai tempat yang menawarkan perlindungan.

Tempat itu kini berstatus Situs Warisan Dunia UNESCO. Beberapa yang dihancurkan sebagian oleh para jihadis telah dibangun kembali dengan bantuan dana dari UNESCO. Tapi saat ini turis belum kembali ke Timbuktu karena kekerasan yang terus berkecamuk di Mali utara dan tengah.




(fem/ddn)

Hide Ads