Seperti halnya daerah lain, hotel di Jawa Barat khususnya di Kota Bandung juga terancam bangkrut. Pilihannya antara ditutup total atau dijual.
"Itu udah banyak yang tutup. Banyak sekali, coba keliling Bandung keliatan. Sekarang hampir sama, hotel bintang 3, 4, atau 5. Akhirnya terkapar, semua mengandalkan tamu yang datang ke Bandung," ujar Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Mukhtar kepada detikcom.
Baca juga: Imbas Pandemi, 60 Hotel di Bali Bakal Dijual |
Dia meminta pemerintah untuk turut memperhatikan keberlangsungan hidup pekerja industri pariwisata. "Sekarang kita tidak bisa menuntut, karena kondisi covid meningkat terus belum landai. Kita juga bisa maklum. Cuman harapan kita kepada pemerintah agar perhatian tidak hanya mendisiplinkan prokes tapi juga pikirkan nasib industri perhotelan dan pariwisata," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar kabar tersebut, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pihaknya akan terus berupaya untuk memberikan bantuan karena dalam APBD terdapat dua cabang untuk penanggulangan kasus dan pemulihan ekonomi.
Dia mengatakan, Pemkot Bandung sebelumnya juga telah mengajukan bantuan untuk perhotelan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sayangnya, tidak semua dinyatakan lolos karena tidak memenuhi persyaratan.
"Jadi kalau ditotal itu satuannya ratusan miliar, antara kesehatan dan ekonomi. Kemudian juga kita akan coba kebijakan yang kemarin, bahwa ada bantuan dari pemerintah pusat. Ke Kemenparekraf, walaupun kemarin tidak keseluruhan bisa kita distribusikan, karena banyak yang tidak memenuhi persyaratan," ungkapnya.
Sementara itu, Ema akan meminta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk melakukan pendataan. Kemudian, dia meminta agar dinas terkait melihat langsung kondisi hotel di Kota Bandung yang mengalami bangkrut akibat pandemi COVID-19.
"Nanti akan kita minta ulang pengajuannya, nanti kita lewat PHRI juga. Mudah-mudahan bisa memberi dukungan kepada kondisi perhotelan. Walaupun menurut saya angkanya kecil, dibanding pelaku jasa perhotelan yang ada di kota Bandung," pungkasnya.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum