Sebuah gereja ortodoks di Rumania tengah menghadapi kritik tajam. Itu setelah ritual baptis di gereja ini menyebabkan kematian seorang bayi.
Sebuah gereja ortodoks di kota Suceava, Rumania tengah mendapat sorotan tajam. Pasalnya, ritual baptis di gereja ini menyebabkan kematian seorang bayi berusia 6 minggu.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Rabu (10/2/2021), sudah ada 59 ribu orang yang menandatangani petisi online guna mendorong pihak gereja ortodoks tersebut mengganti ritual baptis mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebabnya, karena gereja ortodoks tersebut sudah menyebabkan jatuhnya korban yaitu seorang bayi berusia 6 minggu yang mengalami gagal jantung dan sistem pernafasan pada Minggu (7/2) pekan lalu.
Bayi tak berdosa tersebut mengalami gagal jantung dan sistem pernafasan setelah dibenamkan sebanyak 3 kali ke baskom tempat ritual baptis biasa dilakukan.
Bayi tersebut sempat mendapatkan pertolongan resusitasi jantung oleh petugas paramedis dan dibawa juga ke Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit Suceava, namun nyawanya tidak sempat terselamatkan.
"Tentu saja ini tanpa keraguan, adalah sebuah kasus tragis. Sebuah kasus yang harus diinvestigasi. Mari kita bayangkan, seorang bayi ditempatkan di air tanpa ditutup hidung, mulut dan telinganya," kata Vasile Banescu, juru bicara Kantor Jurisidiksi Gereja Rumania, seperti dikutip dari Antena 3.
"Ada teknik yang biasa digunakan oleh pendeta yang berpengalaman. Inilah bagaimana ritual baptis dirayakan dengan penuh perhatian," imbuh Banescu.
Sementara itu, Vladimir Dumitru sebagai orang pertama yang membuat petisi online tersebut, menyatakan bahwa dirinya tidak ingin menghapuskan ritual baptis dari gereja ortodoks. Namun dia ingin adanya perubahan praktek-praktek brutal yang kerap terjadi, seperti insiden tenggelam buat anak-anak yang punya masalah kesehatan.
"Petisi ini tidak untuk melawan institusi gereja atau menentang pendeta tapi dengan niat untuk kritik konstruktif. Kami ingin praktek baptisme yang simbolik dengan memercikkan air baptis di atas kepala bayi, bukan dengan menenggelamkan selama 3 kali," pungkas Dumitru.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!