8 Keunikan Rumah Adat Tongkonan dari Toraja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

8 Keunikan Rumah Adat Tongkonan dari Toraja

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 10 Feb 2021 20:31 WIB
Tongkonan, rumah adat orang Toraja
Foto: Melissa Bonauli/detikTravel/8 Keunikan Rumah Adat Tongkonan dari Toraja


4. Patung Kepala Kerbau

Di bagian depan atas rumah terdapat patung kepala kerbau. Ada tiga jenis patung kepala kerbau, yaitu warna hitam, putih, dan belang.

Untuk pemilik rumah yang dituakan, ada tambahan patung kepala ayam atau naga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

5. Rahang Kerbau dan Babi

Pada bagian kiri rumah yang menghadap ke arah barat dipasang rahang kerbau yang pernah disembelih.

Sementara itu, pada bagian kanan yang menghadap ke arah timur dipasang rahang babi.

ADVERTISEMENT

6. Berpasangan dengan Alang Sura'

Tongkonan merupakan rangkaian bangunan yang terdiri atas banua sura' atau rumah yang diukir atau rumah utama dan alang sura' atau lumbung yang diukir.

Keduanya dianggap sebagai pasangan suami-istri. Kadang-kadang dilengkapi dengan lumbung yang tidak berukir (lemba) dan rumah panggung dengan ruangan yang lebih luas.

Banua dan alang berperan sebagai pengganti orang tua. Banua melambangkan seorang ibu yang melindungi anak-anaknya.

Sementara itu, alang melambangkan peran ayah yang menjadi tulang punggung keluarga. Letak deretan banua dan alang saling berhadapan.

Alang berfungsi untuk menyimpan padi yang masih ada tangkainya. Tiang-tiangnya terbuat dari kayu palem (bangah) yang licin. Dengan demikian, tikus tidak dapat masuk ke dalamnya.

Pada bagian depan atas bangunan terdapat ukiran ayam dan matahari yang merupakan simbol untuk menyelesaikan perkara.

Di antara banua dan alang terdapat halaman memanjang yang disebut ulu ba'ba. Halaman ini biasanya dimanfaatkan untuk tempat bekerja, menjemur padi, tempat bermain anak-anak, serta menjadi ruang pengikat dan penyatu dalam kompleks.

Selain itu, halaman tersebut juga menjadi tempat melangsungkan kegiatan ritual dalam upacara kematian atau pemakaman jenazah.

7. Menghadap ke Utara

Banua tongkonan selalu dibangun menghadap utara yang dihubungkan dengan arah sang pencipta, yaitu Puang Matua. Arah selatan dihubungkan dengan nenek moyang dan dunia kemudian atau puya.

Arah timur dihubungkan dengan kedewaan (deata). Sementara itu, arah barat dikenal sebagai nenek moyang yang didewakan.

Banua tongkonan dan alang biasanya dibangun secara bertahap.

Pembangunannya memiliki selisih waktu yang cukup lama. Jumlahnya menunjukkan tingkat sosial-ekonomi dari keluarga pemiliknya. Letak banua tongkonan tertua berada di ujung barat atau arah matahari tenggelam.

Diikuti banua tongkonan berikutnya secara berturut-turut ke arah timur atau arah matahari terbit.

8. Ornamen Ukiran

Keunikan rumah adat Tongkonan lainnya yakni dinding tongkonan yang terbuat dari kayu dipenuhi dengan hiasan ukiran.

Banyak sekali motif ukiran yang dibuat oleh suku Toraja.

Setiap ukiran memiliki nama khusus. Motif ukiran ada bermacam-macam, seperti hewan, tumbuhan, bentuk geometri, benda di langit, cerita rakyat, dan lain-lain.

Ukiran-ukiran tersebut mengandung makna dan nilai-nilai kehidupan yang berhubungan erat dengan falsafah hidup orang Toraja.

Di antaranya nasihat agar menjalani hidup dengan baik dan benar, selalu bekerja keras, saling menghargai, selalu menjaga persatuan dan kekeluargaan serta ketakwaan kepada Tuhan.


(nwy/pal)

Hide Ads