Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku akan menyiapkan PPKM skala mikro. Di sisi lain, wisatawan yang akan ke Yogyakarta akan diperketat.
Ganjar mengatakan pihaknya sedang menyiapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro pekan ini. Dia menyebut efektifitas Jateng di Rumah Saja yang digelar Sabtu-Minggu tanggal 6-7 Februari lalu belum bisa dirasakan hasilnya.
"Jateng di rumah saja 2 hari akan kita pantau perkembangan setidaknya satu minggu lagi ada penurunan signifikan atau tidak," sambung Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Ganjar mengakui ada permintaan agar gerakan 'Jateng di Rumah Saja' kembali diterapkan. Namun, pihaknya masih akan mempertimbangkan usulan tersebut sembari melihat perkembangan kasus Corona di Jateng.
"Nanti kita akan ikuti perkembangan. Ada masuk usulan ke saya ada yang setuju dan tidak setuju. Kalau PPKM mikro dijaga ketat mungkin kita tidak perlu tapi kalau sudah ketat tapi naik lagi bukan tidak mungkin kita lakukan, harinya bisa kita pilih tapi setidaknya masyarakat sudah mulai tahu bagaimana rasanya, bagaimana hasilnya, dan seterusnya itu jadi pertimbangan kita lakukan berikutnya," jelas Ganjar.
Ganjar menyebut pihaknya gerakan 'Jateng di Rumah Saja' berbeda dengan lockdown. Dia memastikan tidak akan mengambil langkah lockdown di Jateng.
"Kita mungkin tidak di-lockdown ya, kalau lockdown kan mati semuanya, kita tidak mungkin mengambil itu. Saya memastikan tidak akan mengambil itu. Tapi pembatasannya ada, tapi artinya dengan mendorong 'Jateng di Rumah Saja' rasa-rasanya masyarakat banyak yang mendukung, tinggal kita atur saja. Ya, ada protes dari toko, dari ekonomi, kalau mereka setuju saya pikirkan," jelasnya.
Sementara itu, penjagaan di perbatasan masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelang libur Imlek akan dimulai hari ini. Para pelaku perjalanan luar kota diwajibkan membawa surat keterangan hasil rapid test antigen negatif.
"Sama seperti tahun yang lalu penyekatan polanya iya kita di perbatasan ada di tiga lokasi. Itu di Tempel, Prambanan dan Temon," kata Kabid Dalops Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Bagas Senoadjie saat dihubungi wartawan, Kamis (11/2/2021).
Ia menjelaskan penjagaan dan pemeriksaan secara acak ini dilakukan mulai malam nanti. Kegiatan ini akan berlangsung hingga berakhirnya masa libur Imlek.
"Pelaksanaan penyekatan sesuai dengan perintah dari Pak Sekda dilakukan secara random selama liburan Imlek ini. Jadi mulai hari ini tapi kita mulai start malam. Pola perjalan itu kan kita bisa lihat biasanya setelah bekerja itu baru melakukan perjalanan luar kota. Jadi kita mulai nanti malam dan itu dilakukan secara random tidak terus menerus. Dan secara random-nya ini kan tidak kita sampaikan juga waktu-waktunya," paparnya.
Bagi pelaku perjalanan, lanjutnya, wajib membawa dokumen bebas COVID-19 yakni berupa surat rapid test antigen dengan hasil negatif. Jika kedapatan tidak membawa, pihaknya menyarankan agar melakukan tes antigen di fasilitas kesehatan terdekat.
"Atau diarahkan kepada hotel-hotel berbintang (yang) sudah ada pelayanan untuk antigen. Penjagaan di perbatasan dilakukan hingga hari Minggu (14/2)," pungkasnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol