Barang-barang peninggalan masa Perang Dingin sedang dilelang. Termasuk di antaranya kamera rahasia mata-mata Rusia yang menanti pembeli. Kamu berminat?
Peninggalan semasa Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Rusia kini tengah dilelang oleh Balai Lelang Julien's. Beberapa barang peninggalan tersebut termasuk alat pengintai milik mata-mata Rusia, KGB.
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Minggu (14/2/2021), acara lelang tersebut akan diberi tajuk 'The Cold War Relics Auction Featuring The KGB Espionage Museum Collection'. Sesuai dengan namanya, barang-barang milik agen KGB akan dilelang untuk para kolektor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa barang-barang itu cukup unik dan revolusioner pada masanya. Contohnya adalah senapan mini yang berbentuk seperti tabung selongsong lipstik. Ada kurang lebih 400 barang mata-mata yang akan dilelang.
Contoh lainnya lagi adalah kamera rahasia yang berbentuk seperti cincin. Untuk ukuran tahun 1964, alat itu sudah terhitung sangat canggih, seperti di film-film James Bond.
Benda-benda peninggalan dari masa 'Perang Angkasa' antara Uni Soviet dan Amerika Serikat juga turut dilelang. Termasuk di antaranya, desain asli pakaian antariksa yang dibuat oleh Mobile Biological Isolation System (MBIS).
"Barang-barang luar biasa ini dibawa keluar dari tempat penyimpanan rahasia dari Amerika Serikat, Rusia dan Kuba. Tentu itu akan menambah nilai untuk para kolektor dari berbagai penjuru dunia," kata Darren Julien, CEO Balai Lelang Julien's.
Koleksi-koleksi itu akan dilelang untuk pertama kalinya kepada publik. Benda-benda itu menjadi saksi sejarah peristiwa geopolitik paling terkenal di masa itu.
"Dari seluruh koleksi Museum Mata-mata KGB hingga artefak perlombaan antariksa Soviet, barang-barang mengagumkan ini akan memberi dampak bagi budaya dan ekonomi di masa sekarang," pungkas Julien.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan