Menristek: GeNose C19 Lebih Efektif dari Termometer di Tempat Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menristek: GeNose C19 Lebih Efektif dari Termometer di Tempat Wisata

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 19 Feb 2021 21:12 WIB
Deteksi COVID-19 dengan sampel melalui embusan napas digelar di Stasiun Balapan, Solo. Hal itu dilakukan sebagai pencegahan penyebaran virus Corona.
Tes GeNose C19. Foto: Agung Mardika
Jakarta -

Penggunaan GeNose C19 dinilai tepat untuk sektor pariwisata. Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mendorong pemakaian alat ini untuk screening pengunjung dan karyawan di tempat wisata.

"Kami melihat bahwa GeNose C19 ini sangat cocok untuk screening untuk menyeleksi siapa saja yang boleh berada di tempat yang terkait wisata tersebut. Dari hotel, convention, pameran, shopping mall, sampai tempat wisata," katanya pada acara Hybrid Launching GeNose Inovasi Deteksi Cepat COVID-19 yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (19/2/2021).

GeNose C19 ini dapat digunakan pengelola wisata untuk menjamin para wisatawan yang datang ke tempat mereka bebas dari COVID-19. Bambang yang turut memantau pengembangan alat ini juga menilai, penggunaan GeNose C19 akan lebih efektif ketimbang hanya mengandalkan pengukuran suhu tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi misalnya Kebun Binatang Ragunan. Mungkin sebelum masuk para calon pengunjungnya dites GeNose C19 dulu. Sehingga yang ada di dalam Kebun Binatang Ragunan itu baik pegawai maupun pengunjung paling tidak sudah discreening dan bebas dari positif COVID-19,"ujarnya.

"Ini akan membuat kegiatan wisata menjadi lebih menarik bagi para pengunjungnya yang sebelumnya selalu khawatir. Kalau dicek temperatur, siapa yang menjamin temperaturnya di bawah 37,3 itu pasti tidak tertular COVID-19? Sangat jauh temperatur dari deteksi COVID-19. Karena itu GeNose C19 kami perkenalkan dengan metode yang lebih rumit daripada temperatur tapi jauh lebih nyaman daripada rapid tes atau sejenisnya," ia melanjurkan.

ADVERTISEMENT

Bambang juga menyampaikan bahwa Kemenristek sudah berkomunikasi dengan Kemenparekraf untuk menggunakan alat tersebut di tempat-tempat wisata. Menurut Bambang, Kemenparekraf memberikan tanggapan yang positif.

"Saya sudah sampaikan langsung ke Pak Sandi. Dan tampaknya dia ingin mendorong GeNose C19 untuk pemulihan sektor pariwisata," ujarnya.

Selanjutnya: Accor Hotel beli 100 unit GeNose C19

Dalam kesempatan itu, Bambang juga meyakinkan para pelaku usaha pariwisata bahwa penggunaan GeNose C19 lebih efisien daripada melakukan tes rapid atau swab untuk karyawan. Satu alat seharga Rp 60 juta itu dapat digunakan sampai 100 ribu kali pengetesan.

Untuk saat ini, salah satu pelaku sektor pariwisata yang sudah membeli GeNose C19 adalah Accor Group. Sebanyak 100 unit alat sudah dibeli dan siap digunakan untuk screening tamu dan karyawan.

Vice President Sales Marketing Distribution & Loyality Singapore, Indonesia dan Malaysia Accor Group, Adi Satria menyampaikan, penggunaan alat ini akan difokuskan di Jakarta. Namun tak menutup kemungkinan segera diberlakukan di daerah lain.

"Kita juga akan mulai selain di Jakarta, Bali juga. Kami punya banyak hotel di Bali. Seperti yang sudah Pak Menteri bilang, untuk meningkatkan confidence screening," ujarnya.


Hide Ads