Sebentar lagi umat muslim Indonesia akan memasuki bulan Ramadhan. Apakah mudik lebaran 2021 akan kembali dilarang seperti tahun lalu untuk mencegah kenaikan kasus positif COVID-19?
Berikut pernyataan Presiden Joko Widodo.
"Mengenai mudik masih dibicarakan antar menko apakah seperti tahun lalu, tetapi dari 4 kali kita memiliki libur panjang long weekend kemarin semuanya naik lebih dari 40 persen," ujar Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan pemimpin redaksi di YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah seperti disampaikan Jokowi tidak ingin mengulangi adanya lonjakan kasus positif COVID-19 usai liburan panjang atau long weekend.
"Ini yang terakhir belum keliatan, tapi yang dulu (libur) Tahun Baru dan sebelumnya itu lebih dari 40 persen saya udah ngomong jangan diulangi lagi, kita udah 4 kali mengalami kalau diulang lagi kebangetan kita. Hanya mudiknya seperti apa itu belum bisa saya sampaikan mengenai mudik," ujar Jokowi.
Sebelumnya, soal mudik lebaran 2021, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo sudah mengusulkan pemotongan hari libur. Dia mengusulkan masa libur Idul Fitri tahun ini diusulkan tanpa tambahan cuti bersama.
Sementara Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin tidak menganjurkan masyarakat untuk mudik dan bepergian saat libur Lebaran tahun ini demi menekan penularan virus corona (Covid-19) yang masih tinggi.
Budi mengimbau agar masyarakat Indonesia merayakan Hari Idul Fitri yang jatuh sekitar tanggal 13 Mei itu dengan tetap berada di rumah saja.
"Terlihat tren setiap kali libur panjang dengan mobilitas tinggi itu rata-rata kasus positif naik 30-40 persen. Kita melihat lebaran tahun lalu seperti itu, libur Natal dan Tahun Baru juga dampaknya sangat tinggi," kata Budi.
"Nah liburan panjang besar berikutnya adalah libur Lebaran. Ini tolong diimbau agar kalau bisa lakukan terbatas saja, di rumah saja. Karena itu tadi jangan sampai yang sudah dilakukan bagus sekarang harus kita ulang lagi karena ada kenaikan kasus positif lagi," paparnya menambahkan.
Berkaca dari libur Tahun Baru Imlek kemarin, Budi berkata mobilitas masyarakat tidak terlalu tinggi. Ia berharap hal itu bisa menekan jumlah penularan corona ke depannya.
"Kita bersyukur Imlek kemarin mobilitas tidak naik terlalu tinggi. Nanti kita lihat dalam dua pekan ke depan dampaknya seperti apa tapi Insyaallah (kasus penularan corona) tidak tinggi," kata Budi.
Daftar hari libur dan mudik lebaran 2021
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!