Ilmuwan Israel baru-baru ini menemukan sebuah rahasia untuk menyelamatkan penyu yang terkena tumpahan minyak. Penyu-penyu ini diberi makan mayones.
Para ilmuwan di Pusat Nasional Penyelamatan Penyu Laut Israel berhasil menemukan cara untuk menyelamatkan penyu-penyu yang terkena tumpahan minyak bumi. Mereka memberi makan penyu-penyu ini dengan zat seperti mayones yang berfungsi untuk membersihkan organ dalam penyu.
"Kami terus memberi makan mereka dengan substansi seperti mayones yang ternyata bisa membersihkan sistem dan memecah senyawa Tar," kata Guy Ivgy, Asisten Petugas Medis di Pusat Penyelamatan Penyu Laut Israel, seperti dikutip detikTravel dari AP, Kamis (25/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lama ini di Israel memang terjadi peristiwa tumpahnya minyak bumi di permukaan lautan. Musibah itu mengakibatkan lautan Israel diselimuti lapisan tebal senyawa Tar.
Tumpahan minyak itu disebut-sebut sebagai bencana ekologi terbesar dan terburuk yang pernah terjadi di Israel. Tumpahan minyak itu menyelimuti pesisir pantai Mediterania sepanjang 195 kilometer dengan lapisan Tar yang cukup tebal.
Akibat tumpahan minyak itu, berbagai jenis satwa harus menderita dan terancam kepunahan, termasuk juga spesies penyu hijau yang langka.
Tercatat ada 11 ekor penyu hijau yang saat ini tengah dirawat di Pusat Penyelamatan Penyu Laut yang berada di kota Michmoret, sebelah utara Tel Aviv.
Para petugas di sana pun berusaha dengan keras untuk menghilangkan senyawa beracun yang memenuhi saluran pernafasan penyu-penyu tersebut.
"Mereka (penyu-penyu) datang ke sini dengan kondisi penuh Tar. Semua trakea mereka dari luar maupun dalam dipenuhi oleh Tar," Ivgy mengenangnya.
Akhirnya para petugas mencoba cara yang sedikit 'kreatif' untuk menyembuhkan penyu-penyu itu, yaitu dengan memberi makan mereka senyawa seperti mayones. Ternyata, terbukti senyawa itu mampu membersihkan saluran pernafasan para penyu.
Proses penyembuhan penyu-penyu ini diperkirakan berlangsung selama 1-2 minggu. Setelah sembuh, diharapkan penyu-penyu ini bisa langsung dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!