Setelah Bertahun-tahun, Akhirnya Warga Palestina Punya Kode Pos Sendiri

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setelah Bertahun-tahun, Akhirnya Warga Palestina Punya Kode Pos Sendiri

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 11 Feb 2021 13:40 WIB
Israel yang ketakutan dengan bom pejuang Palestina membangun tembok perbatasan Yerusalem. Begini kehidupan di tembok perbatasan saat dipotret 3 tahun lalu.
Foto: Ilustrasi Palestina (Getty Images/Chris McGrath)
Ramallah -

Setelah bertahun-tahun lamanya, akhirnya warga Palestina memiliki kode pos mereka sendiri. Selama ini, paket dan surat harus lewat Israel atau Yordania dulu.

Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa mulai Minggu (7/2), mereka akan menggunakan kode pos mereka sendiri. Dengan menggunakan kode pos sendiri, otomatis akan mempermudah pengiriman barang ke daerah Tepi Barat yang dikuasai oleh Israel.

Dilansir detikTravel dari Al Jazeera, Kamis (11/2/2021), selama ini surat ataupun paket yang ditujukan untuk warga Palestina di Tepi Barat harus melalui Israel terlebih dulu. Israel mengontrol penuh keluar-masuknya surat-surat dan paket itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkadang, paket atau surat itu tak sampai kepada pemiliknya karena sudah keburu disita oleh pihak Israel atau Yordania. Contohnya, ada 6 Ton paket yang ditahan di Yordania sejak tahun 2018. Israel pun dicurigai berada di balik ditahannya pengiriman itu.

"Dengan menggunakan kode pos sendiri akan mencegah Israel untuk menyita barang-barang pos yang masuk ke Palestina dan akan membuat pelayanan jadi lebih efisien," kata Imad Al Tumayzi, Kepala Hubungan Internasional Kantor Pos Palestina, seperti dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

"Di tahun 2020, kami mencatat ada lebih dari 7.000 pelanggaran terkait barang-barang kiriman pos dari sisi Israel. Apakah itu mereka membuka paket tersebut, menyita mereka, bahkan menangkap pemilik paket itu untuk diinvestigasi," imbuh Al Tumayzi.

Sebenarnya sudah sejak tahun 2008, Israel memberikan kewenangan lebih untuk Kantor Pos Palestina, yang berarti paket atau surat internasional bisa diterbangkan ke Yordania dulu, baru nantinya diantar ke Palestina.

Namun perjanjian tersebut tak bertahan lama. Di tahun 2010 terjadi penumpukan barang-barang kiriman via pos, yang mengakibatkan barang-barang yang dikirim berupa surat, parsel, dan bahkan kursi roda, tertahan di Yordania selama delapan tahun, sebelum Israel akhirnya memprosesnya untuk memasuki Tepi Barat yang mereka kuasai.

Sementara itu, otoritas Palestina sudah meminta Universal Postal Union untuk memberi tahu anggota mereka bahwa Palestina sekarang sudah memiliki kode pos sendiri. Kode pos ini akan membantu mewujudkan sistem peralamatan di Palestina dan mempermudah pengiriman barang.

"Mulai April, barang pos yang tidak mencantumkan kode pos Palestina tidak akan diproses. Itu sama saja dengan tidak mengakui kedaulatan Palestina," pungkas Ishaq Sidr, Menteri Komunikasi Palestina.




(wsw/wsw)

Hide Ads