Boeing: Penerbangan ASEAN Kuat Banget

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Boeing: Penerbangan ASEAN Kuat Banget

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 26 Feb 2021 12:43 WIB
FILE PHOTO: The Boeing logo is pictured at the Latin American Business Aviation Conference & Exhibition fair (LABACE) at Congonhas Airport in Sao Paulo, Brazil, Aug. 14, 2018. REUTERS/Paulo Whitaker/File Photo
Boeing (Foto: REUTERS/Paulo Whitaker/File Photo)
Jakarta -

Pasar penerbangan di Asia Tenggara berada pada posisi yang kuat untuk pulih. Pabrikan pesawat AS, Boeing, yang menjabarkan pandangannya.

Dalam rilis resminya, Jumat (26/2/2021), proyeksi pertama Boeing adalah tentang permintaan sebesar 4.400 pesawat baru. Armada ini senilai USD 700 milyar dalam 20 tahun.

Pertumbuhan pergerakan penumpang tahunan sebesar 5,7%, hampir 50% lebih tinggi dibanding rerata global. Permintaan jangka panjang untuk layanan komersial purna jual senilai USD 790 milyar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasar Asia Tenggara akan menjadi yang terbesar kelima di dunia pada tahun 2039. Jaringan penerbangan domestik dan regional yang luas di kawasan ini dapat menopang pemulihannya pasca pandemi, berdasarkan Commercial Market Outlook (CMO) Boeing 2020.

Melalui maskapai penerbangan berbiaya rendah yang menawarkan layanan yang terjangkau dan kapasitas tambahan, CMO memperkirakan pertumbuhan pergerakan penumpang di Asia Tenggara tumbuh sebesar 5,7% setiap tahun sepanjang periode proyeksi.

ADVERTISEMENT

Dalam kurun waktu ini, Asia Tenggara akan menjadi pasar penerbangan kedua terbesar di kawasan Asia Pasifik setelah China.

"Penggerak pertumbuhan fundamental Asia Tenggara tetap kuat. Dengan meningkatnya jumlah penduduk berpendapatan menengah dan pertumbuhan pengeluaran belanja pribadi, perekonomian kawasan ini telah tumbuh hingga 70% pada dekade terakhir, mendorong peningkatan tren perjalanan," ujar Darren Hulst, Boeing vice president of Commercial Marketing.

"Selain itu, pemerintah di kawasan ini terus menghargai kontribusi penting sektor penerbangan dan pariwisata bagi pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Sementara itu, pengiriman pesawat menurut estimasi Boeing, para operator penerbangan ASEAN memerlukan lebih dari 3.500 pesawat lorong tunggal (single-aisle) hingga tahun 2039. Varian pesawat terbang 737, akan terus menjadi penggerak di kawasan ini, di mana secara global penerbangan berbiaya rendah memiliki penetrasi pasar yang tertinggi.

Pesawat lorong ganda (twin-aisle), seperti pesawat 777X dan 787 Dreamliner akan tetap menjadi pondasi industri penerbangan di Asia Tenggara.

Pada 20 tahun ke depan, sekitar satu dari empat pesawat lorong ganda akan dikirimkan ke kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya diperuntukkan bagi maskapai yang beroperasi di Asia Tenggara.

Secara umum, Boeing memperkirakan adanya permintaan sebesar 760 pesawat berbadan lebar (widebodies) di kawasan ini hingga tahun 2039. Aksi ini memungkinkan peremajaan yang lebih efisien dan pertumbuhan jaringan yang lebih luwes bagi para maskapai Asia Tenggara.

Sementara, pasar penerbangan jarak jauh diperkirakan memakan waktu lebih lama, armada pesawat lorong ganda Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh sebesar 55% hingga 780 pesawat berbadan lebar hingga tahun 2039.

Pertumbuhan jasa penerbangan komersial kawasan ini tetap menjanjikan dalam jangka panjang. Jasa komersial Asia Tenggara diperkirakan mencapai USD 790 milyar dalam 20 tahun ke depan, sedikit meningkat dari proyeksi tahun lalu yang didorong terutama dari pertumbuhan konversi pesawat kargo dan solusi digital juga analitik.

Kawasan ini diperkirakan akan memerlukan 183.000 pilot pesawat komersial, anggota awak kabin, dan teknisi penerbangan sepanjang periode proyeksi.

Di tataran global, Boeing memproyeksikan kebutuhan pesawat terbang komersial baru sebesar 43.110 dan permintaan terhadap layanan purna jual senilai USD 9 trilyun dalam dua dekade mendatang.

Penerbangan kargo (freighter) dunia diproyeksikan Boeing tumbuh sebesar 4% setiap tahunnya berkat ekspektasi produksi industri dan perdagangan dunia yang kokoh. Pesawat kargo (akan tetap menjadi tulang punggung industri kargo) dengan kebutuhan 930 pesawat terbang baru dan 1.500 pesawat kargo yang dikonversi pada kurun waktu yang sama.




(msl/fem)

Hide Ads