Sandiaga Akan Buka Wisata Bali dengan Free Covid Corridor, Apa Itu?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sandiaga Akan Buka Wisata Bali dengan Free Covid Corridor, Apa Itu?

Femi Diah - detikTravel
Senin, 01 Mar 2021 18:07 WIB
Sandiaga Uno di Desa Penglipuran, Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno akan buka wisata Bali dengan Free Covid Corridor. (dok Kemenparekraf)
Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana untuk membuka kembali wisata Bali melalui program Free Covid Corridor. Apa maksudnya?

Sandiaga optimistis wisata Indonesia menggeliat lagi setelah pekerja pariwisata menjalani vaksinasi pada gelombang kedua. Di saat bersamaan, Kemenparekraf sedang menggodok free Covid corridor untuk membuka pintu wisata.

"Kami menyiapkan Free Covid Corridor di Bali dan beberapa destinasi lainnya," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam dialog daring "Vaksinasi Datang, Pariwisata Gemilang", Senin (1/3/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sandiaga Uno menyebut Free Covid Corridor merupakan program pembukaan pariwisata dengan merujuk tingkat penularan Covid-19 di suatu daerah.

Nah, Bali menjadi percontohan dengan bakal membuka wisata di Nusa Dua dan Ubud, sebagai zona hijau di Pulau Dewata, lebih dulu. Nantinya, dilanjutkan Nusa Penida.

ADVERTISEMENT

Sandiaga mengatakan program itu merupakan usulan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. dengan hampir 80 persen ekonomi warga ditopang lewat wisata, Bali memang amat babak belur selama pandemi. Pada 2020 ekonomi Bali menduduki peringkat kesembilan terbawah di antara 34 provinsi.

"Saya ingin kita semakin bersiap seiring dengan menurunnya angka Covid-19, khususnya di Bali. Kita menggagas agar zona hijau ini bisa mulai dibuka pariwisatanya untuk beberapa negara seperti China, Singapura dan negara lain," kata Sandiaga Uno.

Selain menyiapkan pekerja dan fasilitas wisata di kawasan yang bakal segera dibuka, Sandiaga juga mengundang duta besar sejumlah negara untuk bertemu di Bali dan destinasi wisata lainnya. Dia ingin menunjukkan Indonesia serius membuka destinasi pariwisata yang aman dari Covid-19.

Di saat bersamaan Sandiaga mengingatkan pandemi virus Corona belum benar-benar usai. Dia berpesan agar pekerja wisata tetap ekstra hati-hati dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Jika angka kasus mudah-mudahan bisa double digit, jadi jangan lagi triple digit. tetap terapkan tiga M, memakai masker, mencegah kerumunan, dan mencuci tangan," kata Sandiaga Uno.


Koordinasi dengan Kementerian Lain untuk Pelaksanaan Free Covid Corridor Bali

Koordinasi dengan Kementerian Lain untuk Pelaksanaan Free Covid Corridor

Sandiaga Uno bakal mengajak bicara kementerian terkait untuk melaksanakan free Covid corridor. Di antaranya, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Kementerian Kesehatan serta Satgas Covid-19, plus kepala daerah.

"Pertengahan bulan ini ada koordinasi antara kami dengan Bu Menteri Luar Negeri, Pak Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Kesehatan juga Kepala Satgas COVID-19 bersama gubernur dan jajaran untuk menyikapi free Covid corridor dan memastikan uji coba bisa dilakukan. Seandainya hasilnya positif, bisa kita lanjutkan dan tingkatkan dari segi jumlah," kata Sandiaga Uno.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyebut untuk menerapkan free Covid corridor di Nusa Dua dan Ubud diperlukan 120 ribu dosis vaksin untuk pelaku industri pariwisata dan penduduk setempat. Koster tidak akan membiarkan Bali kembali mengalami lonjakan kasus Covid-19 seperti usai libur tahun baru.

"Sudah setahun dampaknya sangat terasa bagi pariwisata di Bali dan perekonomian secara umum. Hotel kosong, restoran sepi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah perekonomian Bali mengalami kontraksi paling dalam sampai 12 persen," kata Koster.

"Langkah pertama mengendalikan Covid-19, caranya ada tiga yaitu menurunkan kasus baru, meningkatkan angka kesembuhan, dan mengendalikan angka kematian. Kemudian program testing, tracing, dan treatment-nya sudah berlangsung sangat baik," ujar Koster.

"Kalau vaksin sudah datang, kami prioritaskan di dua tempat ini. Maret bisa tuntas. Sehingga, Pak Menpar bisa mulai buka kunjungan wisatawan untuk domestik paling lambat Mei di Nusa Dua dan Ubud karena semua sudah divaksin," katanya.


Hide Ads