Sekelompok pembuat bir di Argentina menyimpan ratusan liter bir di tempat penyimpanan bawah air. Namun sayang, pencuri menggasak bir itu sampai habis.
Total ada 700 liter bir yang hilang dari tempat penyimpanan bawah air itu. Padahal, mereka sudah menyimpan ratusan liter bir itu di sebuah tempat yang dirahasiakan.
700 Liter bir tersebut disimpan baik di dalam sebuah reruntuhan kapal zaman Soviet yang karam di dasar lautan. Namun sehari sebelum bir itu diangkat ke permukaan, ratusan liter bir itu raib dari tempat penyimpanannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mulai menangis. Tiga atau empat orang tanpa moral telah merusak kerja keras banyak orang yang telah mengeluarkan banyak energi untuk pekerjaan ini," kata Carlos Brelles, pengelola Sekolah Diving Thalassa di Mar del Plata, seperti dikutip dari The New York Times, Rabu (3/3/2021).
Carlos patut bersedih karena dialah yang pertama kali memiliki ide untuk proyek membuat bir yang disimpan di dasar lautan. Carlos pertama kali mengutarakan ide ini pada tahun 2018 kepada sahabatnya, Eduardo Ricardo pemilik perusahaan pembuat bir Heller Brewery.
Gayung pun bersambut. Sejumlah perusahaan pembuat bir lokal lain ikut bergabung. Persiapan untuk proyek ambisius itu pun dilakukan dengan matang. Namun pandemi COVID-19 sempat mengganggu rencana itu.
Tapi akhirnya, mereka berhasil menyimpan ratusan liter bir itu di dalam reruntuhan kapal karam yang tenggelam di perairan Mar del Plata pada bulan November tahun 2020 lalu.
Seharusnya 700 liter bir berjenis dark ale itu akan diangkat ke permukaan pada pekan lalu untuk dicampur dengan bir yang lebih ringan, supaya menjadi varian bir baru.
Nantinya hasil penjualan varian bir baru ini akan disumbangkan ke museum. Namun sayang, sebelum sempat dijual pencuri keburu menggasak bir itu.
Pembuat bir lain, Juan Vincent menyebut meski bir sebanyak 700 liter itu sudah dicuri, tetapi si pencuri tidak akan bisa menikmati bir curian itu dengan nikmat karena bir itu tidak bisa langsung dikonsumsi.
"Jika mereka mencuri untuk diminum sendiri, mereka akan membuang bir itu. Suhunya akan hangat-hangat kuku, bir yang tidak bergas akan sangat sulit untuk diminum," kata Vincent.
Meski hasil karya mereka dicuri, Carlos dan teman-temannya akan tetap melanjutkan proyeknya itu dan mengulang eksperimen mereka: menyimpan bir di dalam lautan.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!