Lombok memiliki alam yang eksotis, budaya dan juga produk lokal yang selalu diminati wisatawan. Untuk mempertahankan UMKM, maka teknologi digitalisasi dibutuhkan.
Digelar oleh Bank Indonesia, Event Karya Kreatif Indonesia "Eksotisme Lombok" mendukung keberlangsungan produk lokal dan pariwisata di Indonesia. KKI yang digelar di NTB merupakan sesi pertama. Selanjutnya acara ini akan diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia.
"Ini adalah seri pertama Insyaallah nanti seri kedua adalah pada bulan Juni 2021 seri ketiga pada bulan Agustus 2021. Kami terus akan melakukan karya kreatif Indonesia sebagai platform untuk mendorong mengangkat dan membesarkan UMKM Indonesia baik di nasional maupun global," kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjio, Rabu (3/3/2021) dalam Pembukaan Karya Kreatif Indonesia 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kegiatan ini terdiri dari pameran produk UMKM di beberapa lokasi di Provinsi NTB yang bisa didatangi oleh warga sekitar NTB. Selain itu, pameran virtual juga bisa diakses melalui website KKI dan juga marketplace.
Nah, di sini traveler yang tidak berlokasi di Lombok bisa membeli berbagai produk lokal khas NTB. Mulai dari kain, kerajinan, makanan atau minuman olahan hingga kopi secara online. Bahkan produk khas wilayah khas Indonesia lainnya juga tersedia.
"Kita bersama bersinergi membangun tentu saja eksotisme Lombok tak hanya pariwisata, tak hanya UMKM produk daerah, budaya lokal alamnya untuk wisata maupun produksi yang ada. Bahwa UMKM yang kreatif dan inovatif menjadi produk unggulan," tambahnya.
Produk-produk yang diunggah dalam platform digital KKI tersebut bisa diakses melalui e-catalog dan QR Indonesia standar (QRIS). Traveler juga bisa langsung terhubung ke pemilik usaha.
"Belanja UMKM begitu mudahnya ada QR Indonesia standar ada e-catalog tinggal sentuh bisa kita lakukan," tambahnya.
Tak hanya belanja, rangkaian kegiatan KKI juga meliputi podcast wisata virtual. Acara ini bisa diakses melalui website resmi KKI.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!