Hubungan Indonesia dengan Uni Emirat Arab di masa pemerintahan Joko Widodo terlihat erat. Nama Presiden Jokowi diabadikan menjadi jalan di Abu Dhabi, setelah itu UEA juga membuat replika Masjid Agung Syeikh Zayed Abu Dhabi di Solo.
Nama Presiden Joko Widodo akan menghiasi salah satu jalan di Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab. Jalan Presiden Joko Widodo terletak di salah satu ruas jalan utama, yang membelah ADNEC (Abu Dhabi National Exhibition Center) dengan Embassy Area, kawasan yang ditempati sejumlah Kantor Perwakilan Diplomatik.
Adapun nama jalan ini sebelumnya adalah Al Ma'arid Street (dalam bahasa Indonesia artinya ekshibisi/pameran) yang menghubungkan jalan Rabdan dengan jalan Tunb Al Kubra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penamaan jalan Presiden Joko Widodo ini merupakan bentuk penghormatan (tribute) Pemerintah UEA kepada Presiden Joko Widodo dalam memajukan hubungan bilateral RI - UEA selama ini," tulis KBRI UEA saat jalan President Joko Widodo Street, diresmikan di Abu Dhabi Senin sore (19/10/2020) pukul 16:45 waktu setempat
Sementara pembangunan Replika Grand Mosque Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), bakal mulai dibangun di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (6/3) akhir pekan ini. Selain itu, Pemkot Solo juga menyiapkan lahan baru untuk pembangunan Islamic Center.
Pembangunan nanti akan ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi masjid, bekas Depo Pertamina, Gilingan, Banjarsari, Solo.
"Besok Sabtu baru groundbreaking dan dilanjutkan pembangunan. Untuk pembangunan maksimal 3 tahun, kemungkinan kurang dari itu karena semua dana sudah disiapkan dari sana (UEA)," kata Kepala Kemenag Solo, Hidayat Maskur, saat meninjau lokasi masjid, Rabu (3/3/2021).
Desain masjid nantinya akan sama persis dengan Grand Mosque Abu Dhabi, namun berukuran lebih kecil. Sedangkan dana seluruhnya ditanggung oleh UEA sebagai hadiah Pangeran Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, masjid di atas tanah seluas 2,9 hektare itu juga akan difungsikan sebagai Islamic Center. Namun kini Islamic Center akan ditempatkan di lokasi berbeda.
Islamic Center diperkirakan membutuhkan lahan 4 hektare. Ada beberapa calon lokasi yang disiapkan, salah satunya di Kelurahan Mojo.
"Dilengkapi dengan mal, bentuk kaya di Abu Dhabi. Juga ada pusat kegiatan Islamic Center di situ tempat untuk pengembangan Islam, rapat. Ada aula besar gitu," ujarnya
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menginginkan Islamic Center dibangun di lokasi yang dekat dengan perguruan tinggi. Pengelolaannya pun diharapkan bisa dilakukan oleh akademisi.
"Kita dekatkan dengan kampus, nantinya kita berharap yang mengelola pihak akademisi. Bisa di Kentingan, dekat UNS," ungkap Gibran yang turut meninjau lokasi pembangunan replika masjid Syeikh Zayed.
(ddn/msl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan