Papua mempunyai komoditas kopi yang enak lho, namanya kopi Moanemani. Mungkin traveler belum pernah mendengar nama ini sebelumnya.
Moanemani merupakan nama daerah yang pertama kali ditanami kopi, dalam perkembangannya kemudian menjadi brand kopi yang dihasilkan di daerah ini.
Moanemani adalah jenis kopi arabica yang ditanam secara organik oleh petani tradisional Suku Mee di Kabupaten Dogiyai, Papua. Kopi ini sangat terkenal bagi penikmat kopi di Jerman dan AS serta Australia dan Selandia Baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi Moanemani ditanam oleh petani Suku Mee di kebun dekat hutan, lereng gunung maupun dekat rumah mereka.
Pada awalnya, kopi ini diperkenalkan oleh misionaris pada tahun 1960-an. Pada waktu itu, pesawat kecil setelah drop logistik di pedalaman, ketika kembali ke Kota Nabire, kondisi pesawat dalam keadaan kosong.
Para misionaris dan pilot berpikir komoditas jenis apa yang bernilai tinggi yang bisa untuk mengisi pesawat yang kosong dan komoditas ini bisa mensejahterakan penduduk pedalaman.
Maka sejak saat itulah, mulai dilakukan penanaman kopi. Karena Dogiyai terletak di ketinggian 1000 hingga 2000 meter di atas permukaan laut, maka kopi jenis arabica yang dipilih.
Ternyata hasil panen di luar dugaan. Kopi ini menghasilkan rasa yang unik dan khas, perpaduan rasa dan aroma gurihnya kacang, legitnya karamel, rempah-rempah dan coklat. Rupanya kopi Moanemani lebih dikenal di luar negeri daripada di dalam negeri.
Untuk mengenalkan Dogiyai sebagai penghasil kopi dengan rasa unik, maka setiap tahun perlu diadakan festival kopi Moanemani. Festival ini juga menjadi ajang kompetisi para barista meracik dan menyajikan kopi Moanemani.
Perkebunan kopi organik milik Suku Mee dapat dijadikan sebagai agrowisata kopi. Selain itu juga perlu dibuka sekolah menengah kejuruan (SMK) pertanian khusus agrobisnis kopi.
Baca juga: Unik, Ada Kedai Kopi Sepeda di Bandung |
****
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol