Orang Taiwan Ramai-ramai Ganti Nama Jadi Salmon demi Sushi Gratis

Puluhan orang Taiwan berbondong-bondong datang ke kantor catatan sipil untuk mengganti nama menjadi salmon. Ini dilakukan demi bisa makan sushi gratis.

Dikutip dari Taipei Times, Kamis (18/6/2021) orang-orang ini datang untuk menambahkan kata salmon atau gui yu di kartu identitas mereka. Gerakan ini dilakukan dengan harapan mendapatkan sushi gratis di restoran Akindo Sushiro.

Restoran itu kini tengah memberlakukan promo untuk pelanggannya. Mereka dapat menikmati makanan tanpa bayar dengan syarat memiliki nama unik.

Nah, khusus untuk pemilik nama salmon, mereka dapat menikmati seluruh makanan yang dipesan secara gratis. Sedangkan mereka yang namanya mengandung homofon dari kata salmon dalam bahasa Cina bisa menikmati makanan dengan setengah harga. Sementara yang memiliki satu karakter homofonik akan mendapatkan diskon 10%.

Salah seorang mahasiswa Taichung mengatakan ia mengubah namanya menjadi Kuo Salmon Rice Bowl atau Mangkuk Nasi Salmon Kuo untuk mendapatkan makanan gratis dan membagikannya pada teman-temannya. Tapi setelah itu, ia mengubah namanya lagi keesokan harinya.

Dua orang lainnya mengatakan, mereka sudah makan sushi senilai USD 459 (sekitar Rp 6,6 juta) dalam sekali kunjungan ke restoran.

"Saya kira kami tidak akan mau makan salmon lagi untuk sementara waktu," katanya.

Restoran Akindo Sashiro mengatakan kepada Taipei Times bahwa 28 orang telah mengklaim makanan gratis itu pada Rabu (17/3/2021) pukul 15.00 waktu setempat. Sementara itu secara total sudah ada 1.000 orang yang berpartisipasi dalam acara promo sushi tersebut.

Untuk mengajukan perubahan nama, setiap orang harus membayar sekitar USD 3 (sekitar Rp 43 ribu). Menurut Departemen Urusan Sipil Taipei, mereka akan mendapatkan kartu identitas baru serta sertifikat akta keluarga.

Perlu diketahui, setiap orang hanya boleh mengubah namanya menjadi 3 kali. "Setiap orang memiliki tiga kesempatan untuk mengubah nama mereka. Semuanya, harap pertimbangkan nama Anda dengan hati-hati," tulis kementerian di Facebook.