Ibu kota India, New Delhi memiliki tingkat polusi udara tertinggi di dunia selama tiga tahun berturut-turut.
Lembaga pengukur tingkat kualitas udara asal Swiss yaitu IQAir, merilis ibu kota negara yang memiliki tingkat polusi udara tertinggi pada 2020. Mereka melakukan pengukuran berdasarkan rata-rata tahunan konsentrasi partikel udara yang merusak paru-paru atau dikenal sebagai PM2.5.
Dilansir dari Reuters, partikel ini memiliki diameter kurang dari 2,5 mikron. Paparan PM2.5 dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit yang mematikan termasuk kanker dan masalah jantung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2020, konsentrasi rata-rata tahunan PM2.5 dalam satu meter kubik udara adalah 84,1. Jumlah ini lebih besar dua kali lipat daripada polusi di ibu kota China, Beijing yang rata-rata tahunannya mencapai 37,5.
Angka polusi di New Delhi ini sebenarnya sudah mengalami kerumunan sebesar 11%. Ini karena sempat dilakukan lockdown nasional di India untuk mencegah penyebaran virus COVID-19.
Namun berdasarkan studi yang dilakukan Greenpeace Southeast Asia Analysis dan IQAir, masalah polusi udara di New Delhi pada 2020 telah menelan 54.000 korban jiwa.
"Polusi udara di India masih sangat tinggi," kata laporan itu.
Polusi ini semakin parah saat terjadi kebakaran areal pertanian di negara bagian Punjab pada akhir tahun. Sebagai gambaran, tingkat PM2.5 Delhi rata-rata 144 mikrogram per meter kubik pada November dan menjadi 157 mikrogram per meter kubik pada Desember.
Jumlah ini sudah melebihi pedoman paparan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana polusi New Delhi lebih parah 14 kali dari standar yang diberikan.
Selain New Delhi, ada kota-kota lain di India yang juga tingkat polusi udaranya tinggi. Menurut Laporan Kualitas Udara Dunia 2020 dari IQAir, India menjadi rumah bagi 35 dari 50 kota paling tercemar di dunia. IQAir sendiri melakukan penilaian tingkat polusi ini di 106 negara.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!