Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyusun empat strategi untuk pemulihan di sektor pariwisata. Apa saja?
Pariwisata menjadi sektor yang paling babak belur saat pandemi virus Corona. Saat ini, Kemenparekraf tengah menggeber pemulihan agar roda industrinya bergerak lagi.
Sejumlah langkah disiapkan agar pariwisata hidup lagi. Berikut rencana dari Kemenparekraf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, revitalisasi destinasi dan peningkatan confidence pasar. Dalam strategi ini, Kemenparekraf ingin menciptakan rasa aman berwisata untuk traveler.
"Di antaranya, percepatan program vaksinasi dan percepatan penciptaan herd immunity pada destinasi super prioritas, perluasan sertifikasi CHSE re-skilling up-skilling pekerja parekraf," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesudibjo.
"Penataan dan tata kelola destinasi termasuk desa wisata, publikasi CHSE dan kampanye Indonesia, aktivasi industri melalui program insentif nakes dan gerakan bisa, peningkatan resiliensi bagi industri melalui dukungan permodalan," Angela Tanoesudibjo melanjutkan.
Selanjutnya, Kemenparekraf menargetkan pemulihan permintaan wisatawan di Pariwisata Domestik. Strategi tersebut dilakukan dengan penggunaan GeNose lebih luas hingga menggaungkan hashtag bangga beriwisata #diIndonesiaAja dan #Beli Kreatif lokal.
"Penyesuaian regulasi perjalanan domestik, seperti penggunaan GeNose agar lebih murah lebih cepat dan lebih tidak sakit, kedua produk wisata bernilai tambah seperti Mice dan wisata olahraga,"
Lalu, selain pemulihan permintaan dari wisatawan domestik, Kemenparekraf juga ingin memulihkan pemulihan permintaan Internasional. Hal itu dilakukan dengan menyusun rute dan zona prioritas destinasi aman berwisata, lalu pilot project di destinasi aman dan juga pembukaan secara bertahap. Penyesuaian regulasi visa dan perjalanan internasional hingga travel corridor arrangement atau travel bubble.
"(Program) asuransi perjalanan wisata termasuk mencakup COVID-19, penerbangan langsung ke destinasi utama dengan fokus pasar terpilih, promosi dengan pemanfaatan big data, bidding internasional untuk MICE dan Event," tambah Angela.
Kemudian, Kemenparekraf juga akan melanjutkan pembangunan pariwisata sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Di antaranya, dengan menyelesaikan pembangunan destinasi super prioritas sesuai dengan Integrated Tourism Plan (ITMP). Tak lupa juga revitalisasi Bali hingga destinasi unggulan lainnya.
Lalu, dilanjutkan dengan pengembangan SDM, industri hingga pasar parekraf, pengembangan produk wisata hingga pengembangan digitalisasi dan produk ekraf.
"dan kunci keberhasilan dari ini semua sebagai pilar dari kami bekerja ialah pertama inovasi, kedua adaptasi dan ketiga kolaborasi," kata Angela.
Jadi, empat strategi tersebut ialah revitalisasi destinasi & peningkatan confidence pasar, pemulihan permintaan domestik, pemulihan permintaan internasional dan melanjutkan Pembangunan Pariwisata sesuai RPJMN.
Strategi pemulihan pariwisata memang sangat dibutuhkan oleh para pelaku parekraf. Sebanyak 34 juta pekerja mengharapkan kebangkitan sektor ini.
"Ini adalah masa yang sulit untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 34 juta masyarakat kita sangat bergantung pada sektor pariwisata dan pemulihan sektor ekonomi kreatif," kata Menparekraf Sandiaga Uno.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!