Tiga zona hijau yang diterapkan di Bali diwacanakan membawa pemulihan bagi pariwisata. Nantinya, turis yang datang akan dipantau.
Menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo ke Bali beberapa waktu lalu, Menparekraf Sandiaga Uno terus memantau kelanjutan dari tiga zona hijau yang dititahkan oleh RI 1. Di Ubud, Sanur dan Nusa Dua, nantinya turis bisa kembali berwisata.
"Perintah pak Presiden dan harapan Juni-Juli Bali telah dibuka untuk pariwisata dan berdasarkan arahan, kami langsung menyiapkan 3 zona hijau tersebut. Tentunya ini masih dalam tahap finalisasi," ujarnya di rumah dinas Menparekraf, Jakarta, Kamis siang kemarin (25/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga menjelaskan, bahwa nantinya wisatawan hanya diperbolehkan berwisata di dalam zona hijau saja. Jadi tidak boleh keluar dari zona yang telah ditetapkan.
"Hanya berkegiatan dalam zona tersebut dan ada pendampingan, baik secara digital maupun physical. Bagi pergerakan wisatawan di zona hijau tersebut untuk meminimalisasi kontak dengan orang-orang yang ada di luar zona tersebut," tambahnya.
Lebih lanjut, zona hijau akan menjadi zona aman bagi wisatawan yang ingin datang berkunjung ke Bali. Sedangkan dari sisi masyarakat juga tak perlu khawatir, karena turis yang datang diseleksi dengan baik.
"Konsepnya adalah point to point safe travel corridor dari 1 originasi dengan 1 destinasi di Indonesia. Bali dengan Timur Tengah, Dubai, Qatar point to point Bali dengan Korsel, China, Amsterdam dan kita akan jajaki dari trial kecil dulu pakai charter, setelah itu kita akan tingkatkan dan evaluasi terkait keamanan," paparnya.
Wacananya, Pulau Bali akan dibuka kembali untuk wisatawan antara bulan Juni-Juli. Sedangkan Batam dan Bintan pada 21 April 2021 mendatang.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!