ITDC Gelontorkan Rp 48,5 Milyar untuk Pembebasan Lahan KEK Mandalika

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

ITDC Gelontorkan Rp 48,5 Milyar untuk Pembebasan Lahan KEK Mandalika

Faruk Nickyrawi - detikTravel
Sabtu, 03 Apr 2021 17:16 WIB
Pembebasan lahan di Kawasan Mandalika hingga kini masih terus dilakukan. Pembayaran ganti diberikan oleh ITDC kepada pemilik lahan.
Foto: (Dok. ITDC)
Lombok -

Pembebasan lahan di Kawasan Mandalika hingga kini masih terus dilakukan. Pembayaran ganti untung diberikan oleh ITDC kepada pemilik lahan.

Dalam dua pekan terakhir, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) telah merogoh kantong sebesar Rp 48,5 Miliyar untuk pembebasan lahan ini. Jumlah uang tersebut dibayarkan ITDC untuk 17 orang warga pemilik lahan yang masuk dalam lokasi jalan kawasan khusus dengan luas mencapai 65.267 m2.

"Pada hari Kamis (01/04) ITDC melanjutkan pembayaran ganti untung batch 2 atas pengadaan tanah kepada 7 warga pemilik lahan enclave dengan total nilai sebesar Rp 20,8 Miliar untuk 7 bidang lahan seluas 14.846 m2. Penentuan nilai ganti untung ini sesuai dengan harga appraisal yang telah ditetapkan," kata Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo., dalam keterangannya Jumat (2/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelumnya, pada Jumat (26/03) lalu, pembayaran ganti untung batch 1 telah dilakukan kepada 10 warga dengan nilai Rp 27,7 Miliar untuk lahan enclave seluas 22.086 m2," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Arie Prasetyo mengatakan, pembayaran ganti untung untuk penlok 2 JKK The Mandalika mendapat dukungan pendanaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang terwujud melalui peran serta berbagai lembaga, di antaranya, Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) dan Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian ATR BPN.

"Lahan enclave yang termasuk ke dalam Penlok 2 nantinya akan dijadikan lokasi untuk pembangunan fasilitas penunjang penyelenggaraan MotoGP dan paddock, pit building, medical centre dan bangunan penunjang (WSBK)," jelas Arie.

Kegiatan penyerahan uang ganti untung batch 2 ini dilakukan di Kantor Camat Pujut, Desa Sengkol, Kabupaten Lombok Tengah oleh KPA Kemenparekraf RI, Oneng Setyaharini, serta PPK, Harry Noor Sukarna, Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis Kantor BNI Cabang Mataram, Kadek Yulie Mahendri, dan Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC juga dihadiri oleh Kepala BPN Lombok Tengah sebagai Ketua panitia pengadaan Tanah H. Lalu Suharli, serta pejabat Pemerintah Lombok Tengah.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah melalui Kemenparekraf RI, KSP, KPPIP, Kementerian ATR/BPN dan LMAN, Pemprov NTB serta Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah dalam mendukung percepatan pembangunan The Mandalika khususnya terkait pembebasan lahan di area JKK" ucap Arie.

Arie juga menyampaikan terimakasihnya kepada warga yang telah melepaskan asetnya dan secara sukarela membongkar bangunan diatas lahannya. Hal tersebut menunjukkan dukungan dan kesadaran masyarakat atas manfaat pengembangan The Mandalika bagi peningkatan perekonomian di NTB khususnya daerah penyangga The Mandalika secara jangka panjang.

"Kerelaan masyarakat untuk melepaskan lahan mereka merupakan buah dari pendekatan humanis yang kami lakukan selama proses pembebasan lahan enclave berlangsung. Dalam prosesnya, upaya dialog dan persuasif dengan pemilik lahan enclave sehingga mereka memahami manfaat proyek ini bagi keluarga mereka di masa datang. Proses pembebasan lahan enclave telah dilaksanakan sesuai aturan hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku sehingga pemenuhan hak-hak masyarakat selalu menjadi perhatian kami," tuturnya.

Salah seorang warga pemilik lahan Mudham, mengaku akan menggunakan uang yang diterimanya itu akan digunakan untuk membangun usaha baru yakni akan membangun sebuah homestay disekitar kawasan Mandalika.

"Saya berharap dengan uang ini saya dapat membangun usaha baru, yakni membangun homestay di sekitar Kawasan The Mandalika yang membuka peluang kerja," ujarnya.




(elk/elk)

Hide Ads