Ada Vaksinasi, Kursi Tengah Pesawat dan Cemilan Balik Lagi?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Vaksinasi, Kursi Tengah Pesawat dan Cemilan Balik Lagi?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Minggu, 04 Apr 2021 06:12 WIB
Delta air lines
Foto: Delta Airlines (Daniel Slim/AFP/)
Jakarta -

Untuk mencegah penyebaran virus Corona, kursi tengah pesawat dikosongkan selama pandemi. Namun maskapai Amerika Serikat (AS) segera cabut kebijakan tersebut.

Vaksinasi virus Corona yang sudah menyebar di berbagai negara membuat maskapai Amerika percaya diri untuk mengisi kembali kursi tengah mereka. Hal ini diungkapkan Delta Airlines dalam siaran pers.

"Selama tahun lalu, kami mengubah layanan kami untuk memastikan kesehatan, keselamatan, kemudahan dan kenyamanan mereka (penumpang) selama perjalanan," kata CEO Delta Airlines, Ed Bastian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang, dengan vaksinasi yang semakin meluas dan kepercayaan dalam perjalanan meningkat, kami siap membantu pelanggan mendapatkan kembali hidup mereka," tambahnya.

Bastian mengutip data internal yang menunjukkan bahwa 65 persen penumpang Delta Airlines yang terbang pada tahun 2019 memiliki paling tidak satu dosis vaksin COVID-19 sebelum 1 Mei. Untuk itu, Delta Airlines yakin untuk mencabut kebijakan yang diterapkan saat pandemi tersebut.

ADVERTISEMENT

Mulai 1 Mei. maskapai Delta Airlines akan mengizinkan penumpang memilih tempat duduk yang mereka inginkan di pesawat. Akan tetapi protokol kesehatan seperti pemakaian masker tetap diharuskan.

Selain itu, kebijakan maskapai yang dilonggarkan adalah pemberian kembali makanan ringan beserta minuman mulai 14 April. Sedangkan pilihan makanan panas akan kembali diluncurkan pada bulan Juni untuk penerbangan domestik dari pantai ke pantai tertentu.

Sebelumnya, maskapai American Airlines, United Airlines dan Jetblue, sudah terlebih dahulu mencabut kebijakan larangan kursi tengah.

Hingga kini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) masih merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan yang tak penting walaupun sudah mendapatkan vaksin. Amerika serikat dilaporkan memiliki infeksi Corona terbanyak di dunia dengan lebih dari 304 juta kasus.




(elk/fem)

Hide Ads