Aktivitas Mudik Lebaran 2021 sudah dilarang oleh pemerintah. Jakarta sebagai salah satu kota yang ramai pendatang mempersiapkan diri untuk Lebaran nanti.
Untuk membendung penyebaran Covid 19, pemerintah mengetok palu untuk melarang mudik Lebaran mulai 6-17 Mei 2021. Pariwisata daerah, termasuk DKI Jakarta pun bersiap menghadapi kemungkinan yang terjadi dari aturan terbaru ini.
Baca juga: Resmi! Pemerintah Larang Mudik 2021 |
"Sebenarnya larangan mudik ini lebih banyak berdampak kepada daerah, karena banyak yang mudik berasal dari Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Karena itu kami sangat mendorong dengan adanya larangan mudik kita bisa memaksimalkan sebaik dengan program-program staycation, dengan membuat paket-paket liburan di Jakarta, menginap di hotel. Hotel-hotel bisa menawarkan diskon yang memang biasa juga dilakukan di musim liburan atau Lebaran. Nantinya momen ini bisa dimanfaatkan warga Jakarta untuk berlibur. Harapannya ini nanti kita bisa kolaborasi dengan PHRI," ungkap Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya, Senin (5/4/2021) dalam media briefing PHRI Jakarta via Zoom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gumilar juga menggambarkan rencana Dispar Jakarta selama periode larangan mudik. Pihaknya akan menyediakan paket wisata dan akan berkolaborasi dengan PHRI nantinya. Tujuannya supaya geliat wisata Jakarta bangkit lagi.
"Adanya larangan mudik ini, sebenarnya Jakarta diuntungkan. Biasanya orang-orang akan membawa uangnya mudik dan dibelanjakan di daerah. Dengan adanya larangan mudik, yang spending-nya akan dihabiskan di daerah, mereka bisa belanjakan dengan staycation atau vacation di Jakarta. Mungkin perlu kita bahas bersama PHRI dan menyediakan paket-paket wisata," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua BPD PHRI Jakarta, Sutrisno Iwantono. Dia mengatakan larangan mudik memang berdampak untuk daerah, namun karena kondisi pandemi dituntut harus mengikuti aturan pemerintah.
"Kalau bisa mudik yang paling diuntungkan adalah daerah, karena semua orang di Jakarta bisa pulang. Dan yang bisa mendapatkan manfaat momen ini adalah orang daerah. Namun dalam kondisi libur seperti ini, Jakarta juga sebagai tempat wisata bagi kelompok non muslim, karena libur panjang mereka bisa pergi ke Jakarta. Kalau kondisi normal kita lebih suka tidak ada larangan mudik, namun kita menyadari problem mudik ini berat dan pengendalian penularan virus lebih penting. Jadi kita tetap mengikuti aturan pamerintah dan segera selesai dengan pandemi ini dan kembali ke arah normal," papar Sutrisno.
Baca juga: 7 Poin Larangan Mudik Lebaran 2021 |
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol