Kue ulang tahun raksasa berwarna pink mengapung di atas kanal Amsterdam. Rupanya, kue itu untuk merayakan 20 tahun legalnya pernikahan sesama jenis di sana.
Amsterdam sudah lama mengakui adanya pernikahan sesama jenis. Tercatat, sudah 20 tahun berlalu sejak pernikahan sesama jenis pertama diakui dan legal di Amsterdam.
Tepatnya pada 1 April 2001, pernikahan sesama jenis pertama kali digelar di Amsterdam. Saat itu, ada 4 pasangan sesama jenis yang dinikahkan melalui upacara yang dipimpin langsung oleh Walikota Amsterdam kala itu, Job Cohen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dari empat pasangan itu adalah Gert Kasteel dan Dolf Pasker. Kasteel dan Pasker masih menikah sampai sekarang. Saat itu, pernikahan mereka jadi headline media massa di seluruh penjuru dunia karena dianggap sangat kontroversial.
"Sungguh menyenangkan mengingat masa itu, untuk kembali melihat bagaimana mudanya kita," kata Pasker seperti dikutip detikTravel dari AP, Selasa (6/4/2021).
![]() |
Untuk merayakan 20 tahun legalnya pernikahan sesama jenis di sana, kota Amsterdam pun membuat kue raksasa berwarna pink, lengkap beserta lilin dengan api berwarna pelangi. Kue itu kemudian diarak mengelilingi kanal-kanal di kota Amsterdam.
Selain itu, dikibarkan pula bendera berwarna pelangi raksasa dari atas menara lonceng Gereja Wester Church, tepat di samping Museum Anne Frank yang sangat ikonik.
Walikota Amsterdam, Femke Halsema, mengatakan meski pernikahan sesama jenis sudah diakui dan legal di Amsterdam, namun perjuangan kaum LGBT belum usai.
"Di saat yang bersamaan, perjuangan masih belum usai, tidak di Amsterdam, tidak di Belanda, tidak juga di seluruh dunia," kata Halsema.
Selain Belanda, tercatat ada 28 negara di dunia yang diketahui melegalkan pernikahan sesama jenis. Salah satunya yang terbaru adalah Taiwan.
Pasker pun bersyukur langkah progresif Belanda yang mengakui pernikahan sesama jenis diikuti oleh negara lainnya di dunia.
"Hampir 30 negara mengikuti Belanda, jadi itu langkah yang baik. Kami berharap, semua pasangan sesama jenis di dunia bisa menjalani hidup seperti kehidupan kami di Belanda," kata Pasker.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum