Asyik! 7 Desa Wisata Borobudur Pede Sambut Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Asyik! 7 Desa Wisata Borobudur Pede Sambut Wisatawan

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Minggu, 11 Apr 2021 11:54 WIB
Penandatanganan piagam dalam Self Declare pelatihan dan pendampingan AKB Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Parekraf) di Gerbang Samudera Raksa, Kalibawang, Kulon Progo, Jumat (9/04/2021).
Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom

BOB bersama pemkab di Magelang, Purworejo dan Kulon Progo (Gelang Projo) akan melakukan monitoring di desa wisata yang sudah mengikuti pelatihan ini untuk mengawasi pelaksanaan SOP operasional wisatanya.

"Monitoring dilakukan secara berkala bisa seminggu atau dua minggu sekali yang terkadang pas masuk weekend. Monitoring ini juga untuk mengetahui apakah SOP itu perlu diperbaiki lagi atau tidak karena kadang-kadang menghadapi tantangan yang baru," jelas Bisma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya sekarang lagi booming wisatawan bersepeda, di destinasi itu akan banyak dikunjungi pesepeda, sehingga harus dicek check poinnya gimana supaya tidak terjadi antrian panjang, termasuk apakah perlu ada penambahan gerbang masuk dan thermogun," imbuhnya.

Penandatanganan piagam dalam Self Declare pelatihan dan pendampingan AKB Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Parekraf) di Gerbang Samudera Raksa, Kalibawang, Kulon Progo, Jumat (9/04/2021).Penandatanganan piagam dalam Self Declare pelatihan dan pendampingan AKB Sumber Daya Manusia (SDM) Pariwisata Ekonomi dan Kreatif (Parekraf) di Gerbang Samudera Raksa, Kalibawang, Kulon Progo, Jumat (9/04/2021). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikcom

Ketua Tim Verifikator Lembaga Sertifikasi Janadharma Indonesia Wika Rinawati, mengatakan dari aspek tata kelola, secara keseluruhan tujuh destinasi wisata telah memiliki SOP yang menyesuaikan dengan karakteristik masing-masing kawasan. Pengelola juga telah menyiapkan sarana prasarana memadai dibuktikan dengan pemasangan rambu patuh protokol kesehatan, tempat cuci tangan dan fasilitas penunjang seperti sabun dan tisu, menyediakan toilet bersih, tempat parkir khusus dan APD, tempat sampah serta thermogun.

ADVERTISEMENT

Kemudian telah menunjuk koordinator di masing-masing wisata sebagai SDM khusus penanganan Covid-19 dan penyediaan alat semprot disinfektan. "Seluruh desa wisata juga telah berkoordinasi dengan fasyankes di sekitarnya, ini untuk memudahkan proses perawatan medis bagi wisatawan yang menunjukkan gejala Covid-19," ujarnya.

Meski begitu ada sejumlah catatan, yaitu saran kepada pengelola wisata supaya membuat sistem pengelolaan sampah yang memadai dan penyediaan P3K. Dari sisi kesehatan pengelola juga perlu memperbanyak poster terkait dengan pencegahan penularan Covid-19.

"Berdasarkan hasil verifikasi di tujuh desa wisata itu, telah menerapkan SOP adaptasi kebiasaan baru daya tarik wisata, dan merekomendasikan desa wisata berkoordinasi dengan gugus tugas setempat," pungkasnya.


(pin/pin)

Hide Ads