Yayasan Harapan Kita harus rela melepas TMII dari genggaman. Bagai melepas seorang kekasih, Yayasan Harapan Kita masih kasih harapan dan support.
TMII dibangun oleh Yayasan Harapan Kita pada tanggal 30 Juni 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. TMII sendiri digagas pada tahun 1971 oleh Siti Hartinah alias Bu Tien, istri dari Presiden Soeharto.
Idenya sendiri muncul setelah Bu Tien mengunjungi kawasan wisata Timland di Thailand, dan juga Disneyland di Amerika Serikat (AS). Tak seperti theme park, tema dari TMII adalah miniatur Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, 44 tahun sudah Yayasan Harapan Kita menimang TMII. Terbitnya Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 menyudahi perjalanan Yayasan Harapan Kita dengan TMII.
"Kami menghormati terbitnya Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 sebagai suatu produk hukum peraturan perundang-undangan negara dan tentunya akan bersikap kooperatif sesuai kemampuan yang ada pada kami untuk menerima dengan tangan terbuka pelaksanaan amanat peraturan presiden ini demi menuntaskan proses transisi yang akan dilaksanakan bersama-sama," kata Sekretaris Yayasan Harapan Kita, Tria Sasangka Putra, dalam jumpa pers di Perpustakaan TMII, Jakarta Timur, Minggu (11/4/2021).
Layaknya kekasih yang patah hati, Yayasan Harapan Kita melantunkan kenangan-kenangan dalam bentuk kata perpisahan.
"Di sini tempat pelestarian itu kami tempah, bina dan pelihara dengan sebaik-baiknya. Selama perjalanan 44 tahun ini merupakan suatu kehormatan yang sangat tinggi bagi kami Yayasan Harapan Kita yang telah menerima penugasan dari negara untuk melayani seluruh tamu yang datang selama 44 tahun ini yang tentunya penuh dengan dinamika, perjuangan dan pengalaman yang sangat berharga," ujarnya.
Memang, TMII pernah jadi ikon Jakarta di masa kejayaannya. Siapa yang tak kenal dengan Keong Mas, anjungan provinsi dan museum ikan air tawarnya yang melegenda.
"Berbagai lapisan masyarakat Indonesia pernah datang dan mengunjungi monumen budaya ini, juga tamu negara, kepala negara, kepala pemerintahan, duta besar dan perwakilan negara sabahat yang silih berganti telah melihat sendiri kemegahan, keberagaman, pelestarian seni dan budaya bangsa Indonesia di TMII," lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, Tria juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengelola TMII. Jerih payah dari semua pihak, kata Tria, sangat berarti.
"Yayasan Harapan Kita menaruh hormat setinggi-tingginya yang kami sampaikan kepada para pimpinan badan pengelola Taman Mini Indonesia Indah yang telah dan masih memegang amanah kepemimpinan pengelolaan saat ini atas jerih payah kontribusi arahan dan bimbingannya. Dan kepada segenap personel pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah atas loyalitas, dedikasi, ketekunan responsif dan inisiatifnya yang telah disumbangkan kepada Taman Mini Indonesia Indah," tuturnya.
Tria juga mengatakan Yayasan Harapan Kita selalu siap jika diberi penugasan oleh negara. Ini, kata Tria, dalam rangka mewujudkan visi-misi dari Ibu Tien Soeharto.
"Yayasan Harapan Kita selalu siap untuk melakukan penugasan dari negara, di mana dalam rangka melanjutkan visi-misi yang telah diamanatkan oleh ibu Hajah Tien Soeharto sekaligus merupakan pengabdian kepada negara dengan harapan upaya pemerintah mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah ini tidak akan mengganggu berbagai upaya untuk memperkokoh ketahanan bangsa kita," ujar Tria.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol