Anjing-anjing di Raja Ampat dan Fakta di Baliknya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Anjing-anjing di Raja Ampat dan Fakta di Baliknya

Hari Suroto - detikTravel
Selasa, 20 Apr 2021 11:47 WIB
Raja Ampat
Raja Ampat destinasi wisata favorit di Papua Barat (Hari Suroto)
Jakarta -

Traveler yang berkunjung ke Raja Ampat akan terbiasa menyaksikan anjing berkeliaran di jalan kampung, halaman rumah, pantai berpasir putih atau dermaga kayu. Tenang, tidak perlu khawatir terkena rabies.

Traveler penyuka binatang tidak jarang bermain atau berfoto dengan anjing-anjing tersebut.

Memang anjing sudah lekat dengan masyarakat Papua, baik untuk menjaga rumah atau teman berburu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh masyarakat Raja Ampat, anjing dibiarkan bebas berkeliaran begitu saja.

Tapi traveler jangan khawatir, saat bermain dengan anjing di pantai atau saat jalan-jalan di pantai, tiba-tiba ada anjing yang menggigit.

ADVERTISEMENT

Traveler tetap aman, sebab hingga saat ini Raja Ampat belum ada laporan infeksi virus rabies atau penyakit anjing gila.

Seperti diketahui angka kematian akibat rabies di Indonesia masih cukup tinggi yakni 100-156 kematian per tahun, dengan case fatality rate (tingkat kematian) hampir 100 persen, penyakit rabies 98% ditularkan melalui gigitan anjing, sedangkan 2% ditularkan oleh kucing dan kera.

Papua dan Papua Barat hingga saat ini masih dinyatakan daerah bebas rabies.

Peraturan yang berlaku di Papua dan Papua Barat menyatakan anjing dari luar Papua ditolak masuk ke Papua, dikembalikan ke daerah asal atau akan dimusnahkan walaupun memiliki surat keterangan sudah divaksin atau surat bebas rabies.

===

Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.




(fem/fem)

Hide Ads