Setelah sempat dikumandangkan, travel corridor arrangement atau travel bubble antara Batam - Kepri dan Singapura resmi diundur kembali.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad seperti dikutip detikTravel dari Antara, Selasa (20/4/2021).
"Pada 7 Mei kemungkinan belum. Makanya kita musti tekan terus (angka penularan COVID-19)," kata Ansar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan telah bertemu dengan Konjen Singapura, yang menyatakan kemungkinan rencana travel bubble bisa dilaksanakan pada Agustus 2021.
Awalnya travel bubble antara Nongsa-Singapura dan Bintan-Singapura direncanakan dibuka pada 21 April 2021, bertepatan dengan Hari Kartini. Namun, kemudian diundur hingga 7 Mei 2021 dan diundur kembali hingga Agustus 2021.
Dalam rencana penerapan travel bubble, Pemerintah Singapura mempertimbangkan penularan COVID-19. Meski secara kawasan khusus di Nongsa dan Bintan Resort angka penularan bisa dikendalikan, tapi secara keseluruhan kasus positif COVID-19 di Kepri meningkat.
"Kita mendorong ini bicara 'point to point'. Artinya kita bicara Singapura-Nongsa dan Singapura Bintan Resort. Maka kawasan itu betul-betul kita jaga. Tapi Singapura pasti mempertimbangkan kondisi COVID-19. Maka kita jaga betul ini," ujar Ansar.
Dia mendorong agar travel bubble dengan Singapura bisa dilaksanakan, demi menghidupkan kembali sektor pariwisata yang tumbang karena pandemi COVID-19.
Ansar menyatakan kekhawatirannya apabila perbatasan untuk perjalanan pariwisata tidak segera dibuka, maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja di hotel dan resor.
"Karena kita menjaga juga, jangan sampai kawasan-kawasan wisata yang masih bertahan karyawannya, PHK besar-besaran. Bertambah berat beban kita ke depan, bicara pertumbuhan ekonomi," dia menegaskan.
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum