Kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa merupakan salah satu magnet wisatawan di Jakarta. Kabar baiknya, kawasan ini bakal direvitalisasi menjadi berkelas dunia.
Traveler Jakarta pasti tak asing dengan Kota Tua dan Pelabuhan Sunda Kelapa, bukan? Ya, kawasan wisata sejarah ini memang menjadi andalan wisata baik turis lokal maupun mancanegara. Di sana, traveler dapat mengunjungi berbagai museum seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang, dan melihat bangunan kantor tempo dulu seperti Gedung Jasindo dan Pos Indonesia.
Kendati saat ini sudah menjadi lokasi wisata favorit, pemerintah pusat dan daerah ingin untuk meningkatkan kualitas kedua kawasan tadi. Oleh sebab itu, dibentuklah sebuah kolaborasi berbentuk join venture dengan tujuan menjadikan kawasan tersebut memiliki fasilitas dan pelayanan berkelas dunia. Di samping itu, kolaborasi revitalisasi ini juga bertujuan untuk mempercepat kebangkitan pariwisata di DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Revitalisasi ini akan dilakukan oleh Jakarta Experience Board/PT Jakarta Tourisindo (JXB), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal sebagai Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Pengesahan proyek revitaliasi ini dilakukan melalui penandatanganan Head of Agreement (HoA) yang dilakukan Direktur Utama JXB Novita Dewi, Direktur Utama ITDC Abdullar M. Mansoer, dan Direktur Utama PT MITJ Tuhiyat.
Penandatangan yang dilakukan di Taman Fatahillah, Kota Tua, Jakarta itu disaksikan pula oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Deputi Bank Indonesia Rosmaya Hadi.
"Transformasi ini dilakukan dengan cara baru secara kolaboratif antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan semua unsur masyarakat. Yang akan dikelola masif 240 hektar dari Sunda Kelapa sampai Kota Tua. Ini juga sistematis melalui join venture. Harapannya ini menjadi ekosistem perekonomian yang baik," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di lokasi, Rabu (28/4/2021).
Pada kesempatan itu Menteri BUMN Erick Tohir juga menyampaikan bahwa revitalisasi yang akan dilakukan mencakup gedung milik BUMN yang ada di kawasan tersebut. Ia mengatakan itu juga dapat berpotensi menjadi objek wisata.
"Kita kebetulan juga melihat banyak aset Kementerian BUMN di sini. Tidak hanya gedung tapi juga fasilitas Sunda Kelapa yang ada di bawah Pelindo yang ini bisa disinergikan. Bisa menjadi tujuan wisata baru," katanya.
Erick mengatakan, fasilitas yang dibangun ini akan difokuskan untuk melayani turis domestik. Senada dengan pernyataan Erick, Menparekraf Sandiaga Uno juga menyampaikan bahwa fokus pemulihan pariwisata di masa pandemi COVID-19 ini berada di tangan wisatawan nusantara.
"Data dari BPS, wisatawan nusantara kontribusinya 1.400-1.500 triliun atau hampir 5 persen dari PDB sedangkan wisatawan asing hanya 275-300 triliun. Jadi sudah betul langkah kolaborasi untuk wisatawan nusantara. Saya hanya ingin mengingatkan panduan CHSE dan protokol kesehatan dalam pemulihan ekonomi," tutur Sandiaga.
Pembangunan kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa ini nantinya tak akan meninggalkan konsep Batavia tempo dulu. Kawasan ini juga akan didorong menjadi wahana edukasi yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan