Kuliner khas Indonesia terasa tidak sedap tanpa rempah-rempah. Demikian pula kuliner khas di Papua. Ada beberapa rempah-rempah rahasia yang digunakan. Apa saja?
Jenis rempah-rempah di Papua sangat beragam. Namun yang paling populer adalah jeruk nipis. Jeruk nipis digunakan dalam proses memasak papeda.
Buah yang berbentuk agak bulat berwarna hijau kekuning-kuningan ini, perasan airnya ditambahkan pada adonan sagu dalam pembuatan kuliner papeda. Adonan sagu yang diberi perasan jeruk nipis, sagunya akan berwarna putih bersih.
Sebagai pasangan makan papeda adalah ikan kuah kuning. Perasan jeruk nipis ditambahkan pada ikan kuah kuning yang selesai dimasak. Rasanya tentu jadi makin sedap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeruk nipis juga digunakan untuk melumuri ikan sebelum dibakar. Jeruk nipis pun jadi inspirasi tarian Papua yang dikenal dengan tarian lemon nipis.
Rempah-rempah lainnya yaitu kunyit. Kunyit menjadi bumbu utama dalam membuat ikan kuah kuning. Kunyit merupakan bewarna alami.
Dalam membuat ikan kuah kuning selain kunyit, digunakan juga lengkuas, serai, dan daun kemangi.
Rempah yang menjadi produk unggulan dan bernilai ekspor dari Papua yaitu pala (Myristica argenta Warb) disebut juga pala negeri. Pala banyak dijumpai di Fakfak, Kaimana dan Raja Ampat, Papua Barat. Ciri khas pala Papua Barat buahnya berbentuk lonjong ukuran kecil.
Rempah yang berharga lainnya yaitu kayu masoyi (Cryptocarya massoia), jenis tanaman ini hanya dapat dijumpai tumbuh liar di hutan Papua, Papua Nugini dan Kepulauan Maluku.
--
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum