Mengobati kerinduan traveler yang tidak bisa beribadah ke tanah suci, pemerintah Arab Saudi memperlihatkan foto terbaru Hajar Aswad. Detailnya sangat terlihat berkat resolusi super tinggi 49.000 megapiksel. Butuh waktu hingga lebih dari 50 jam untuk memfoto dan menghasilkannya.
Mencuplik buku Sejarah Mekah karya Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Hajar Aswad adalah batu yang tertanam di pojok Selatan Kakbah pada ketinggian kurang lebih 1,10 m dari tanah, panjang 25 cm, dan lebarnya sekitar 17 cm.
![]() |
Hajar Aswad 8 Gugusan Batu Kecil
Hajar Aswad awalnya merupakan satu bongkah batu saja, tetapi sekarang terpisah menjadi 8 gugusan batu-batu kecil karena sempat pecah. Hal ini terjadi pada zaman Qaramithah, yaitu sekte dari Syi'ah IsmΓ’iliyyah al-BΓ’tiniyyah dari pengikut Abu ThΓ’hir al-Qarmathi yang mencabut Hajar Aswad dan membawanya ke IhsΓ’' pada tahun 319 H, tetapi kemudian dikembalikan lagi pada 339 H.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gugusan yang terbesar seukuran satu buah kurma, dan tertanam di batu besar lain yang dikelilingi oleh ikatan perak. Inilah batu yang dianjurkan buat kita untuk mencium dan menyalaminya, bukan batu di sekitarnya, dan bukan pula yang diliputi perak.
Hajar Aswad mengalami renovasi pada masa Raja Fahd, yaitu pada bulan Rabi'ul Awwal 1422 H.
Warna Asli Hajar Aswad
Mengenai warna Hajar Aswad, Rasulullah SAW bersabda Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adam-lah yang menjadikannya hitam.
Namun, ada sebuah riwayat yang bahwa mengatakan bagian yang tertanam di dinding Kakbah berwarna putih. Yaitu yang diriwayatkan oleh Mujahid, bahwasanya ia berkata: "Ketika Ibn Zubair memugar Kakbah, saya melihat ke ujung dimana terdapat Hajar Aswad dan ternyata semua bagiannya yang di dalam Kakbah berwarna putih."
Dari sini dapat disimpulkan bahwa warna hitam yang disebabkan dosa-dosa manusia, ialah bagian batu yang nampak di permukaan, oleh karenanya dinamakan dengan Hajar Aswad (batu hitam).
Lingkaran Hajar Aswad
Sementara soal lingkaran perak yang mengelilingi Hajar Aswad, lingkaran itu pertama kali dibuat oleh Abdullah ibn Zubair. Kemudian diikuti oleh para penerus-penerusnya dengan cara memperbaruinya jika dipandang perlu. Misalnya, seperti yang teriadi pada bulan Sya'ban 1375 H/1955 M, Raja Sa'Γ»d ibn Abdul Aziz melapisi Hajar Aswad dengan perak baru, dan renovasinya secara menyeluruh baru pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz tahun 1422 H.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum