Harapan Palsu Thailand-Pulau Pribadi Tempat Kabur Melinda Gates

Pulau Calivigny, Grenada — Foto: Getty Images/iStockphoto/eriktrampe

Jakarta -

Thailand telah memberikan janji akan mempermudah wisatawan yang sudah divaksin. Masa karantina akan lebih pendek, ditambah isolasi gratis di Phuket.

Nyatanya, janji manis itu hanyalah harapan palsu. Padahal pemesanan menuju Thailand telah meningkat.

Dilansir dari Travel Daily, dalam satu malam, Thailand berubah pikiran. Negara ini akan kembali memberlakukan kebijakan karantina penuh selama 14 hari untuk pendatang baik yang sudah divaksinasi ataupun belum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peraturan ini ditetapkan mulai 6 Mei. Semua wisatawan yang sudah membeli tiket harus memperpanjang masa libur mereka selama satu minggu untuk karantina di hotel.

Thailand memang sedang mengalami meningkatkan kasus COVID-19, khususnya di Bangkok. Hal ini disebabkan oleh tersendatnya peluncuran vaksin yang akhirnya memperlambat vaksinasi.

Selama enam minggu terakhir, Thailand mengizinkan pelancong yang sudah divaksin untuk melakukan karantina selama 7 hari. Sedangkan bagi mereka yang belum divaksin harus karantina selama 10 hari.

Namun kini, wisatawan yang tadinya berebut mau datang buru-buru membatalkan perjalanan. PHP seperti ini ditaksir akan merugikan wisatawan yang ingin datang ke Thailand. Hal ini pun akan menghancurkan permintaan di masa depan.

Berita populer lain datang dari Pulau Calivigny yang menjadi tempat kabur Melinda Gates. Harga sewanya mencapai USD 132 ribu atau sekitar Rp 1,87 miliar per malam. Pulau pribadi tersebut berada di Grenada.

Melinda dikabarkan menuju Pulau Calivigny untuk menenangkan diri dan menghindari pertanyaan media tentang perceraiannya dengan pendiri Microsoft, Bill Gates. Grenada merupakan negara kepulauan di bagian paling selatan Kepulauan Windward, Karibia, Amerika Tengah. Grenada dikatakan sebagian negara terkecil ke sepuluh di dunia.