Sejumlah tempat wisata di berbagai daerah dipadati oleh pengunjung saat liburan lebaran. Bahkan beredar video yang memperlihatkan kerumunan pengunjung yang mengabaikan protokol kesehatan.
Orang pun mengaitkan kondisi ini dengan fenomena Sungai Gangga di India. Kala itu, jutaan masyarakat India mandi bersama di Sungai Gangga. Hal ini pun disebut sebagai salah satu pemicu tsunami COVID-19 di Indonesia.
Tak ingin fenomena Sungai Gangga terjadi di Indonesia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meminta pemerintah daerah, Satgas COVID-19 dan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk tak ragu menutup tempat wisata jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tempat-tempat wisata dan sentra-sentra ekonomi kreatif harus menerapkan protokol kesehatan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental dan Sustainability) serta PPKM skala mikro di daerahnya masing-masing. Jika tidak mampu menerapkannya, maka secara tegas kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan satgas covid untuk menutup tempat tersebut," ujar Sandiaga.
Daerah seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat dan beberapa daerah lain otomatis langsung menutup beberapa tempat wisata populer di daerahnya saat terjadi kerumunan.
Sandiaga dalam wawancara dengan CNN Indonesia mengatakan, pemerintah mengakui larangan mudik akan membuat destinasi wisata lokal mendapatkan limpahan pengunjung.
Apalagi selama pandemi COVID-19 ini masyarakat sudah setahun lebih berdiam diri di rumah, jadi masyarakat akan memburu destinasi-destinasi favorit yang harganya terjangkau.
"Kami sudah memberikan antisipasi dengan membagi panduan CHSE, kami bekerja sama dengan pemda, di DKI, maupun 34 provinsi untuk membuat kebijakan, seandainya prokes abai, mereka harus tegas. Karena dalam bingkai PPKM Mikro ini keputusan bukan ada di pusat. Kami hargai daerah dan pengelola secara proaktif menghubungi kita," ujar Sandi.
Destinasi-destinasi atau tujuan favorit wisata masyarakat ini harus selalu dicek kepatuhannya terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. "Seandainya tidak yakin maka tutup dengan tegas, dan pemda, satgas COVID pusat dan daerah mekanisme itu harus berjalan. Dan yang terjadi kemarin itu keputusan yang tegas dari pemda melihat kondisi tidak bisa dipatuhi dan langsung ditutup," ujar Sandiaga Uno.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol