TRAVEL NEWS
Ini Yang Dilakukan Bus Kalau Ada Bajing Loncat-Pelemparan Batu di Sumatera

FOKUS BERITA
Bus Malam Wangi Bebas RokokAksi bajing loncat hingga pelemparan batu ke bus AKAP di jalur Sumatera memang jadi hal yang melekat. Karena salah satu kejahatan itu masih berlangsung hingga kini.
Karena, aksi bajing loncat ke bus AKAP sudah tidak ada lagi. Namun, pelemparan batu masih terus terjadi. Apa motif mereka?
"Jadi yang terjadi di bus itu mereka melempar batu ke kaca. Kejadian itu ada di jalan provinsi," kata Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera (PO SAN) beberapa waktu lalu.
"Harapannya mereka melempar kaca, bus berhenti, dan mereka merampok. Tapi boleh dibilang atau kejadian mereka sampai merampok itu nggak ada sekarang," jelas dia menambahkan.
Sopir bus AKAP saat ini sudah mengerti modus operandi para penjahat pelempar batu itu. Jadi, ketika ada pelemparan, bus akan mencari lokasi aman untuk berhenti dan mengecek kendaraannya.
"Karena pengemudi kita sudah paham begitu dilempar kaca mereka akan jalan mencari tempat yang aman, entah kantor polisi, entah kampung entah apa. Gitu," terang Sani.
Meski demikian, pelemparan batu ke bus AKAP masih sering menimbulkan korban. Karena, ada penumpang sampai sopir yang terkena pecahan kaca.
"Jadi penumpang aja yang kena luka, kadang-kadang kena mata kena kaca. Alhamdulillah kalau malam kan gorden ditutup, jadi penumpang selamat," ujar Sani.
Bajing Loncat Sudah Hampir Tidak Ada
Sani menegaskan bahwa aksi bajing loncat sudah tak ada lagi di jalur Sumatera. Namun, titik pelemparan batu ke bus AKAP meluas hingga jalan tol.
"Jadi untuk bus di wilayah Sumatera yang terkenal rampok-bajing loncat itu hampir nggak ada lah. Tapi kalau untuk titik pelemparan batu ke bus hampir rata," tegas dia.
"Udah nggak bisa ditentukan daerah sini-daerah sini, nggak. Jalan tol Trans Sumatera itu saja sudah sering ada pelemparan," imbuh dia.
"Kalau kena kaca depan ya pernah kejadian mata pengemudi kami harus dioperasi. Kena pecahan kaca. Batu nabrak, serpihan dalam mental kena mata," kata dia lagi.
Lalu berapa kerugian yang harus ditanggung perusahaan otobus jika batu memecahkan kaca depan?
"Kaca depan harganya kira-kira Rp 8 juta lah sekarang. Kan kita ada dua ya, kaca bawah sekitar Rp 4 jutaan, kaca atas Rp 3 jutaan," kata Sani.
"Zaman sekarang, pelemparan batu kek kaca bus AKAP itu sudah jadi pekat (penyakit masyarakat). Masih sering terjadi," lanjut dia.
Simak Video "Ini Tampang Pria Pelempar Batu ke Kucing hingga Mati di Jaktim"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/ddn)