Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 14 Mei 2021 08:41 WIB

TRAVEL NEWS

Cerita PO SAN Pakai Mesin China Tapi Sasisnya Mercy

PO SAN
PO SAN (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

PO SAN pernah memakai mesin dari China tapi bersasis Mercy. Namun kini, sasis yang digunakan perusahaan itu sebagian besar berasal dari Mercy dan Scania.

Kurnia Lesani Adnan, direktur utama PT. SAN Putra Sejahtera (PO SAN), menjelaskan alasannya. Bahkan, armadanya itu masih jalan hingga saat ini.

Rata-rata PO SAN menggunakan sasis dari mana?

"Kita mayoritas Scania dan Mercedes. Dulu sasis China, Golden Dragon. Sekarang imbang," kata Sani beberapa waktu lalu.

"Ada pula sasis Mercy kita swap engine pakai engine China. Keren bangetlah, karena sampai hari ini mobilnya jalan yang di remanufactur tadi," dia menambahkan.

Bahkan, kata Sani, armada hasil remanufaktur tadi masih bisa bersaing dengan keluaran terbaru. Karena, PO SAN mampu mengatur spesifikasi bus dan bisa beradaptasi dengan jalur yang dilalui.

"Banyak yang kobol-kobol kok ngejar mobil itu. Karena kami melakukan swap itu kan rasio untuk top speed bisa kami hitung, torsi bisa kami hitung, spesifikasi rem dan segala macamnya bisa kami sesuaikan," Sani menegaskan.

"Jadi memang bener-bener kek tamiya kita bikin mobil sesuai dengan kebutuhan kita. Larinya sekian nanjaknya harus segini kita lakukan remnya harus begini," dia menambahkan.

Sebelumnya, segala cara dilakukan suatu perusahaan demi menghemat biaya operasional. Contohnya adalah PO SAN yang membangun kembali bus dari sebuah bangkai, proses yang mereka lakukan bernama remanufacturing. Perusahaan ini melakukannya selama lima tahun.

"Belakangan ini kami melakukan peremajaan-peremajaan. Karena pada saat dari tahun 2007-2012 kami banyak melakukan remanufacturing. Jadi waktu itu ada beli bangkai-bangkai bus," kata Sani.

"Kami lakukan remanufacturing, kami manufactur ulang, mesinnya kami swap pakai mesin China, kaki-kakinya masih aslinya. Kami upgrade bikin bodi baru," dia menambahkan.

Meski demikian, bus-bus dari bangkai itu masih membawa surat-suratnya yang lama. Bus itu ada yang keluaran tahun 80-an sampai 90-an.

"Paling muda tahun 1995 waktu itu dan regulasinya masih mengizinkan atau belum membatasi tahun," kata Sani.

Oleh karena aktivitasnya ini PO SAN menjadi satu-satunya operator bus yang bisa meremanufaktur sendiri. Tapi, pada tahun 2016 ada regulasi yang membatasinya.



Simak Video "Bus Double Glass Lebih Keren, Tapi Bikin Penumpang Nggak Nyaman!"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA