Travel Corridor Arrangement Bali Tercipta Jika Covid-19 Mereda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Travel Corridor Arrangement Bali Tercipta Jika Covid-19 Mereda

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Selasa, 18 Mei 2021 21:45 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencanangkan program travel corridor arrangement untuk membuka gerbang bagi turis asing. Namun, pandemi berkepanjangan tak kunjung membuatnya terealisasi.

Meski demikian, Menparekraf Sandiaga Uno menyebut timnya masih terus menyiapkan program travel corridor arrangement. Pelaksanaannya sendiri mengikuti kasus Covid-19 yang ada di dalam luar negeri.

"Kami terus menyiapkan. Tapi tentunya kita melihat kondisi terakhir Covid-19, baik di dalam maupun di luar negeri," jelas Sandi dalam acara temu wartawan mingguan, Selasa (18/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut bahwa pembahasan akhir travel corridor arrangement akan tercipta bila kondisi Covid-19 di dalam dan luar negeri sudah kondusif.

"Jika keadaan kondusif, rencana travel corridor arrangement ini tentunya bisa kita tingkatkan pembahasannya ke tahap akhir," terang Sandi.

ADVERTISEMENT

Namun, jika pandemi Covid-19 semakin memburuk, travel corridor arrangement bisa dipastikan akan ditunda bahkan bisa dibatalkan.

"Namun sebaliknya, jika perkembangan kasus Covid-19 naik baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tentunya akan tinjau ulang," ujar Sandi.

"Semua kebijakan akan berbasis data. Dan, Kemenparekraf akan memastikan, bukan hanya protokol 3M-CHSE yang dijalankan tapi juga 3T, yakni testing, tracing, dan treatment," imbuh dia menerangkan.

Kemenparekraf selalu berkomunikasi dengan perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri dalam penyiapan travel corridor arrangement ini. Bangsa ini pun sudah aktif dengan bergabung gerakan internasional untuk melawan Covid-19.

"Kami terus berkoordinasi dengan tentunya rekan-rekan kami di luar negeri RI untuk finalisasi," kata Sandi.

"Dan, Kemenparekraf juga telah bergabung dengan gerakan Safe Travel per tanggal 24 Juli 2020. Di mana kita terus melakukan monitoring dan evaluasi agar para pelaku parekraf untuk menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan Safe Travel WTTC dan ICAO take off guideline for aviation," ujar dia.

Beberapa waktu lalu, pemerintah berniat membuka Travel Corridor Arrangement atau Free Covid Corridor (FCC) di Bali. Untuk mewujudkannya program vaksinasi COVID-19 di Provinsi Bali digenjot dengan target vaksinasi 2 juta orang di Bali.




(msl/ddn)

Hide Ads