Tolak Relokasi, PKL Tak Ingin Malioboro Seperti Jalan Biasa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tolak Relokasi, PKL Tak Ingin Malioboro Seperti Jalan Biasa

Heri Susanto - detikTravel
Kamis, 20 Mei 2021 17:33 WIB
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Malioboro
Ilustrasi Malioboro (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Rencana relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro ke sentra Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) eks Bioskop Indra menuai penolakan.

PKL Malioboro menolak rencana tersebut karena belum tahu prospek sentra UMKM.

"Kami menolak jika direlokasi. Malioboro tanpa PKL seperti jalan biasa. Jalan di kota-kota lain, tidak ada hingar bingar PKL," kata Ketua Koperasi PKL Tri Darma Malioboro Rudiarto, saat dihubungi wartawan Kamis (20/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rudi menjelaskan PKL di Malioboro merupakan satu kesatuan dengan ikon wisata di Kota Yogyakarta tersebut. Artinya, jika salah satu unsurnya dihilangkan, pasti akan berdampak langsung terhadap kunjungan wisatawan ke Malioboro.

"Sampai sekarang konsepnya bagaimana kami belum pernah diberitahu. Belum ada sosialisasi baik dari pemerintah kota (pemkot) maupun pemerintah daerah (Pemda DIY)," katanya.

ADVERTISEMENT

Jika pun dipaksa untuk direlokasi, lanjut Rudi, sebaiknya pemerintah bersinergi dalam membangun Malioboro. Selama ini PKL merasa menjadi obyek dari pembangunan Malioboro. Mereka sama sekali tidak pernah diajak duduk bersama untuk membangun Malioboro demi kenyamanan semua pihak.

"Sebaiknya untuk membangun Malioboro kami-kami yang wong cilik ini diajak duduk bersama. Apa keinginan kami, apa keinginan pemerintah bisa disatukan," pintanya.

Saat ini, jumlah PKL di Malioboro berjumlah sekitar 1.300-an. Mereka berjualan di sisi barat dan timur di sepanjang Jalan Malioboro dan Ahmad Yani dengan terdiri dari PKL Tri Darma yang berjualan souvenir, PKL lesehan atau makanan, dan PKL lain.

Sebelumnya, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan dengan telah adanya putusan inkrah eks Bioskop Indra, PKL harus pindah. Meski, kapan proses relokasi, Sultan menunggu sosialisasi dari Pemkot Yogyakarta dan Dinas Koperasi dan UMKM.

"Yang pasti mereka harus pindah (dari Malioboro ke eks Bioskop Indra)," katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM DIY Srie Nurkyatsiwi menjelaskan, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. Baik itu luasan bangunan sentra UMKM maupun PKL yang berada di Malioboro.

"Dari pendataan ini, nanti bisa ada gambaran apa saja yang direlokasi ke sana (sentra UMKM), pelaku UMKM berapa, PKL berapa," jelasnya.

Siwi, sapaan akrabnya, juga tak berani memastikan waktu relokasi PKL Malioboro. Ia hanya berharap, pemkot bisa segera selesai melakukan pendataan dan dilanjutkan dengan sosialisasi kepada PKL di Malioboro. "Karena kami juga masih menunggu pemkot," katanya.




(bnl/bnl)

Hide Ads