Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan dana hibah pariwisata senilai Rp 3,7 triliun belum cair-cair. Ada alasannya.
"Dana hibah pariwisata kami dalam tahap persetujuan Rp 3,7 triliun kita harapkan bisa dieksekusi di tahun 2021 dengan skala yang diperluas, diperlebar dan ditingkatkan bukan hanya hotel dan restoran, tapi juga mencakup penyelenggara wisata, pelaku wisata dan ekraf lainnya seperti biro perjalanan wisata, penyelenggara taman rekreasi dan beberapa kegiatan dalam lingkup pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Sandiaga.
Sandiaga menambahkan ada beberapa kabupaten kota yang belum memberikan data-data pekerja terutama data-data BPJS Ketenagakerjaan dan data pajak daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami butuh data-data. Ada beberapa kabupaten/kota yang belum memberikan data-data yang diperlukan untuk bisa mengeksekusi, terutama BPJS kami belum bisa mendapatkan datanya dan yang berkaitan dengan pajak daerah lainnya karena kami akan menggunakan basis pajak hotel dan hiburan. Oleh karena itu mohon kerja samanya karena kami akan melakukan kegiatan ini by data," ujarnya.
Sandiaga mengharapkan dana hibah triliunan rupiah itu bisa membangkitkan dunia pariwisata dan menciptakan lapangan kerja baru. "Dan harapan kita bisa menyentuh rekan-rekan yang membutuhkan," ujarnya.
Sandiaga sebelumnya mengatakan selain hibah pariwisata, pemerintah juga akan mencairkan bantuan insentif sebesar Rp 60 miliar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tidak ada prioritas destinasi untuk bantuan insentif pemerintah akan terbuka seluruh Indonesia.
"Jadi, silakan saja mengajukan, open submission ini akan dibuka pada 4 Juni 2021 dan akan ditutup pada 4 Juli 2021," ujar Sandiaga.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan