TRAVEL NEWS
Tanah Lot: Apa yang Ada di Sana hingga Kapan Waktu Pas untuk Berkunjung

Tanah Lot adalah salah satu destinasi di pulau Bali yang harus disinggahi. Siapapun yang berkunjung ke pulau Dewata, pasti tertarik untuk mengunjungi tempat bernuansa sakral tersebut.
Kalau kamu tertarik untuk menjadikan Tanah Lot sebagai salah satu tujuan ketika berwisata ke Bali nanti, ada baiknya mengetahui apa saja yang ada di sana dan kapan waktu yang tepat untuk berkunjung.
Berikut beberapa hal yang bisa diketahui soal Tanah Lot
1. Kenapa disebut Tanah Lot
Tanah Lot adalah salah satu pura di Bali yang punya sejarah erat dengan umat Hindu Bali. Dikutip dari Visitbali.id, Tanah Lot biasanya digunakan umat Hindu Bali untuk melakukan peribadatan pada dewa pelindung lautan.
Asal mula dari tanah Lot ada kaitannya dengan Dang Hyang Niartha. Setelah menyebarkan agama Hindu di pulau Jawa, Dang Hyang Niartha tiba di Bali sekitar abad ke-16.
Di Bali, dia akhirnya sampai di desa Beraban. Di desa tersebut, ada pantai dan mata air yang keluar dari sebuah batu karang yang dikenal dengan nama Gili Beo.
Gili sendiri terdiri dari kata gili yang artinya batu dan beo yang artinya burung beo. Jadi, Gili Beo adalah batu karang yang menyerupai burung beo.
Ketika itu, desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti dan penduduk desa mengikuti ajarannya. Dia kemudian marah dengan kedatangan Dang Hyang Niartha.
Ketika pengikutnya makin berkurang dan dia merasa kalah, Bendesa Beraban Sakti mengajak pengikut setianya untuk mendesak Dang Hyang Niartha keluar desa. Dang Hyang Niartha kemudian memindahkan Gili Beo ke tengah samudera dan menciptakan banyak ular dengan selendang miliknya.
Ular-ular tersebut menjaga sekeliling Gili Beo. Dengan kehebatan tersebut, akhirnya Bendesa Beraban Sakti meminta maaf dan menjadi salah satu pengikutnya.
Sejak saat itulah Dang Hyang Niartha mengubah nama Gili Beo menjadi Tanah Lot. Makna dari Tanah Lot ini sendiri adalah daratan di tengah laut.
Sejak itu pula Dang Hyang Niartha menjadikan Tanah Lot sebagai tempat meditasi, tepatnya di Pura Luhur. Mengacu pada legenda ini, maka yang membuat Tanah Lot adalah Dang Hyang Niartha.
2. Apa saja yang ada di Tanah Lot?
Masih dari sumber yang sama, kamu bisa berkeliling selama satu setengah jam untuk menikmati destinasi tersebut. Dan di sana juga ada beberapa tempat yang dapat disinggahi.
Kamu bisa mencoba berkunjung ke Goa Ular Suci yang berada di bawah tebing. Menariknya, goa ini hanya dapat dikunjungi ketika air surut.
Di depan Goa, tidak ada biaya retribusi khusus yang diharuskan. Berdasarkan kunjungan yang pernah dilakukan oleh detik, pengunjung cukup memasukkan uang seikhlasnya ke dalam kotak yang disediakan sebagai pengganti sesajen.
Selain Goa Ular Suci, ada juga Batu Bolong Temple yang dapat dikunjungi jika kamu ingin menikmati matahari terbenam. Di tempat ini, wisatawan dapat menyaksikan teater matahari terbenam.
Baca juga: Tanah Lot, Pura Sakral di Tengah Laut |
3. Kapan waktu yang tepat mengunjungi Tanah Lot?
Untuk dapat benar-benar menikmati keindahan Tanah Lot, disarankan agar kamu pergi ke sana sekitar pukul empat sore. Akan tetapi, kamu juga perlu memastikan jadwal bukanya terlebih dahulu karena pada saat upacara tertentu, pura akan ditutup.
Tanah Lot ini terletak di desa Beraban, Tabanan, Kediri, sekitar 13 kilometer dari pusat kota Tabanan. Untuk pergi ke sana, diperlukan kendaraan pribadi karena tidak ada transportasi umum.
Simak Video "Gubernur Bali Larang Turis Asing Sewa Motor, Pengusaha Rental 'Menjerit'"
[Gambas:Video 20detik]
(row/ddn)